Sementara itu, dia mengaku perlu setidaknya empat sampai lima bulan untuknya menyesuaikan diri di lingkungan yang didominasi oleh laki-laki tersebut.
"Dulu awalnya ya malu-malu karena belum terbiasa, tapi sekarang yang sudah biasa. Misal baru datang nyopir turun gitu gabung terus makan bareng biasa," aku Lina.
Baca juga: Detik-detik Batu Raksasa di Banjarnegara Longsor dan Hantam Truk Hingga Masuk Jurang, 2 Meninggal
Baca juga: Dua Tukang Ojek jadi Korban Penembakan OTK di Puncak Papua, Seorang Meninggal
Sudah Nyaman Jadi Sopir
Selama kurang lebih satu tahun bekerja, Lina mengakui sudah nyaman dengan profesinya saat ini.
Bahkan cara dia membawa bus pun terkena, karena tarikannya bikin tenang penumpang.
Dia juga belum pernah menemui kendala yang berarti.
Kendala yang ia temukan yakni saat pertama kali mendaftarkan dirinya menjadi sopir.
Saat itu, kondisinya bak sedang berada di titik nadir.
"Selama satu tahun saya tidak bekerja, dalam keadaan tidak punya apa-apa, ditinggal sama ibu dan pisah sama suami," aku Lina.
"Sekarang sudah nyaman, pak bos juga luar biasa baiknya. Orang-orang kantor baik semuanya sama saya, seperti keluarga sendiri," imbuhnya.
Kegiatan Lina selain driver bus yakni di rumah untuk mengurus tiga anaknya.
Ketiganya pun menurutnya mendukung penuh profesi yang dijalaninya saat ini.
"Anak-anak tidak apa-apa, mereka sudah mengizinkan untuk nyopir," katanya.
Padahal saat ia bekerja, setidaknya dia meninggalkan anak-anaknya selama dua hari.
Di saat itu lah, Lina menitipkan anaknya ke rumah saudara karena statusnya saat ini merupakan single parent.