KTT G20 Diusulkan Ditunda, Banyak Pemimpin Dunia Ogah Hadir Karena Rusia Diundang, Dilematis

Editor: ribut raharjo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo G20 Indonesia

“Suksesnya acara KTT G20 di Bali pada Oktober 2022 sangat ditentukan berhasilnya perang di Ukraina dihentikan. Namun, apabila dalam waktu 2-3 bulan ini tidak ada tanda-tanda Rusia akan menarik pasukannya dari Ukraina dan Ukraina tetap teguh tidak mau menerima tekanan dan syarat-syarat yang dipaksakan Rusia,” ujarnya.

Sementara itu Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin menilai terlalu dini apabila membicarakan soal penundaan KTT G20. Kata dia masih ada solusi lain untuk menghentikan invasi Rusia ke Ukraina melalui jalur diplomasi dan KTT G20 dilanjutkan.

"Pertemuan G20 diagendakan Oktober, artinya masih ada 5 bulan untuk upaya-upaya pembicaraan perdamaian dilakukan," ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan ini juga menjelaskan penundaan KTT G20 harus diputuskan secara bersama-sama, bukan hanya oleh Indonesia. Dia menyebut keputusan untuk menunda atau tidaknya KTT G20 harus dilakukan secara hati-hati.

"Penundaan KTT harus diputuskan secara kolektif oleh para anggota G20, bukan oleh Indonesia saja harus hati-hati," katanya.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Dave Laksono mengatakan apabila usulan penundaan KTT G20 disetujui, itu artinya keseluruhan acara bakal dibatalkan, tidak hanya acara puncak. "Akan tetapi, tahun depan sudah giliran negara lain. Jadi bila ditunda, bisa berarti batal keseluruhan," ujarnya.

Hal tersebut kini menjadi sebuah dilematis bagi pemerintah Indonesia. Sebab muncul potensi sejumlah pemimpin negara yang tidak hadir imbas polemik kehadiran pemimpin Rusia.

"Ini sungguh dilematis situasinya," kata Dave. (Tribun Network/kps/den/wly)

Berita Terkini