Waka Kesiswaan MTS Ma'hadut Tholabah Babakan, Saadah, membenarkan bahwa salah satu dari korban merupakan siswa didiknya dan masih berstatus kelas 9.
Bahkan sebelum peristiwa naas terjadi, korban sempat mengikuti ujian sekolah.
Kemudian setelah ujian selesai, korban ini keluar dari sekolah dan meminjam motor kepada temannya yang lain.
Adapun pada saat meminjam sepeda motor, korban mengaku hendak pergi ke pondok untuk mengambil baju atau barang yang lain.
"Mereka memang berbeda sekolah, tapi berada di satu pondokan yang sama yaitu Ma'hadut Tholabah, bahkan keduanya juga teman satu kamar," jelasnya.
Adapun korban sudah mengikuti ujian selama empat hari dan masih tersisa dua hari lagi. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain. (*)