TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, meminta kepada lurah di Kabupaten Bantul untuk lebih memperhatikan ibu hamil di wilayah kerja masing-masing.
Pesan itu disampaikan bupati saat memberikan sambutan pada acara Pembukaan Lomba Kalurahan Tingkat Kabupaten Bantul 2022, di gedung Aula Pemda II Bantul, Selasa (1/3/2022) pagi.
"Pak lurah saya minta hari ini mulai ngapalke sopo sing meteng. Sing hamil. Hamil itu kan bahasa jawanya meteng. Itu diperhatikan betul, karena angka kematian ibu dan, kematian bayu itu tinggi, " kata Abdul Halim.
Ia menuturkan, ada empat kewenangan desa berdasarkan UU no 6 tahun 2014 tentang Desa.
Empat kewenangan desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.
"Tugas dan fungsi lurah harus bisa mendongkrak empat aspek tersebut.
Ini meliputi kesehatan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat, "katanya.
Abdul Halim tidak ingin ada citra buruk terhadap warga dan pemerintah Kabupaten Bantul akibat angka kematian ibu dan bayi yang tinggi.
"Itu kita bisa dianggap masyarakat yang gagal, kalau angka kematian ibu dan bayi naik terus-menerus. Jangan sampai kita warga bantul dinggap tidak memiliki perhatian kepada kesehatan ibu dan bayi,"pungkasnya.
Ia menuturkan, tingkat kesehatan suatu daerah bisa dilihat dari beberapa indikator. Di antaranya angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka gizi buruk dan angka stunting.
"Pak lurah harus menyisir dusun dan kampung-kampung. Jangan sampai bayi lahir stunting, jangan sampai ada kematian ibu, kematian bayi," tegasnya.
Ia meminta untuk melakukan revitalisasi posyandu di tiap kelurahan. Posyandu harus memiliki data warga yang hamil dan teridentifikasi kehamilan yang beresiko tinggi.
"Pak lurah, bu lurah mulai hari ini kudu ngapalke, dicatat sopo wae sing hamil. Bersama puskesmas dan posyandu kepada yang beresiko tinggi harus kerap diingatkan dielingke, harus mendapatkan perhatian. Dengan demikian kita bisa mencegah bayi gizi buruk, dan stunting. Ibu hamil harus diperhatikan sejak dini," katanya.
Dengan demikian, ia berharap ke depan sudah tidak ada warga yang mengalami gizi buruk dan stunting. Ia ingin generasi muda di Bantul ke depan, generasi yang cerdas, sehat dan memiliki tinggi fisik yang memadai.
"Sebab, kalau semuanya pendek kita tidak punya atlet voli yang bagus. Sementara, olahraga dan kesehatan sebagai salah satu ukuran kemajuan sebuah bangsa. Maka kita harus kompak memerangi penyakit sepeti itu, "ucapnya.
Bupati menambahkan, masih ada sektor lain yang juga penting untuk diperhatikan, yaitu kesehatan dan lingkungan. Ia ingin lurah di seluruh Kabupaten Bantul meningkatkan kualitas PAUD dan TK di wilayahnya masing-masing.
"Karena kita membangun generasi penerus bangsa itu dimulai dari sejak dini," imbuhnya. (*/rls/adv)