Berita Tribun Jogja Hari Ini

Angka Fatalitas Covid-19 di DIY Merangkak Naik, Ada 17 Kematian dalam Sepekan 

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Mona Kriesdinar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie

Meski Omicron dikenal hanya menimbulkan gejala ringan, namun masih cukup berbahaya jika menjangkit kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan warga dengan komorbid.

Untuk meminimalisasi angka kemutian, pada prinsipnya penularan Covid-19 harus dapat segera ditekan. Yakni dengan mengisolasi warga yang terpapar Covid-19 agar penularan tak semakin meluas.

Namun, hal itu bukan perkara mudah karena mayoritas yang terinfeksi tak menunjukkan gejala.

"Jadi yang harus sangat hati-hati itu Omicron yang dibawa anak muda tanpa gejala. Sementara di rumahnya ada lansia dengan komorbid, dia harus semakin hati-hati karena orang dengan komorbid dan lansia sangat rentan menjadi fatal," terangnya.

Pemda DIY juga telah menyiapkan fasilitas layanan isolasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Tiap kalurahan di DIY pun diisntruksikan untuk kembali mengaktifkan selter.

Jika diakumulasi, total kapasitas yang bisa diaktifkan mencapai 1.600 tempat tidur.

"Bisa langsung ke isoter kalau yang bersangkutan positif. Nanti kan kalau sudah PCR atau antigen dan positif dan bergejala akan direkomenasikan dokter ke selter," tuturnya.

Isoman

Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Wahyu Pristiawan Buntoro mengatakan, sejak awal tahun 2022 kasus pasien Covid-19 yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri (isoman) mulai dijumpai pada pekan pertama Februari.

Saat itu seorang laki-laki berusia 54 tahun asal Mergangsan, Kota Yogyakarta dinyatakan meninggal dengan status positif Covid-19. Kemudian perempuan berusia 91 tahun asal Playen, Gunungkidul juga dinyatakan meninggal dunia saat menjalani isoman.

"Terbaru itu kemarin (Rabu 16/2) ada yang meninggal dunia saat isoman. Itu di Kota Yogyakarta 2 dan Kulon Progo ada 1 yang selesai (pemakaman) dan 1 masih proses (pemakaman)," ucapnya, Kamis (17/2/2022).

Dua warga Kota Yogyakarta yang meninggal saat isoman yakni seorang perempuan berusia 60 tahun, asal Pringgosukuman, Gedongtengen. Satu lainnya yakni laki-laki usia 64 tahun warga Gondomanan. Sedangkan warga Kulon Progo yang dimaksud yakni seorang laki-laki 91 tahun, asal Nanggulan, dan seorang laki-laki usia 72 tahun, warga Panjatan.

Kendati muncul kabar kematian warga yang menjalani isoman, namun dijelaskan Pristiawan jika jumlah tersebut masih tergolong minim. "Tetapi karena penularan begitu cepat, kelompok rentan usia di atas 50 tahun yang (memiliki) komorbid menjadi korban meninggal," jelasnya.

Selain itu, kurangnya antisipasi terhadap kelompok rentan juga mengakibatkan munculnya kematian akibat Covid-19 disertai dengan komorbid yang diderita pasien. "Dibandingkan Delta memang dulu hancur-hancuran. Sekarang minim, tetapi ada peningkatan meski jumlahnya kecil," ujarnya.

Dia menegaskan, masyarakat kelompok rentan kini menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera ditangani oleh pemerintah. Sebab mereka rentan terpapar Covid-19, terlebih lagi tingkat kecepatan penularan varian Omicron lebih tinggi dari jenis virus sebelumnya.

Halaman
123

Berita Terkini