Update Berita Gunung Merapi

Update Gunung Merapi 3 Februari 2022, 7 Kali Guguran Lava Pijar Meluncur ke Barat Daya Pagi Ini

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Visual Gunung Merapi 2 Januari 2022

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan 7 kali guguran lava pijar ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km, Kamis (3/2/2022).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam mulai pukul 00.00-06.00 WIB oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ).

Kepala BPPTKG , Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.

Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 70-98 %, dan tekanan udara 569-717 mmHg.

Baca juga: Update Gunung Merapi 2 Februari 2022, 8 Kali Guguran Lava Pijar Meluncur ke Barat Daya Pagi Ini

“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100-300 m di atas puncak kawah,” katanya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 29 kali, amplitudo 3-15 mm berdurasi 27,8-176,2 detik.

Hembusan terjadi sebanyak 5 kali dengan amplitudo 3-8 mm berdurasi 15,6-26,2 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 21 kali dengan amplitudo 2-22 mm, S-P 0,52-0,92 detik berdurasi 6,2-11,8 detik.

Vulkanik dangkal terjadi sebanyak empat kali dengan amplitudo 32-67 mm berdurasi 8,5-16,6 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih ada di level III atau siaga,” katanya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Cakupan meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Baca juga: BERITA BENCANA ALAM : Radius Bahaya Erupsi Gunung Merapi Diperluas, Ini Penjelasan BPBD Sleman

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi .

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tambahnya. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini