Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Kasus Positif Covid-19 di DI Yogyakarta Melonjak, Sri Sultan Belum Pikirkan Opsi Pengetatan

Penulis: Yuwantoro Winduajie
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sri Sultan Hamengku Buwono X

"Kebijakan apapun kalau masyarakat tidak bisa mengontrol dirinya sendiri juga akhirnya yang terjadi mutasi. Karena kita nggak paham bahwa yang kita suntikkan itu bukan mematikan. Kita ini epidemi, pandemi belum ada obat yang mematikan virusnya tapi menumbuhkan (imun) badan," terangnya.

Karenanya, Sultan meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan.

Sebab, virus Corona masih memiliki kesempatan untuk terus bermutasi.

"Kalau terus begini kapan selesainya. Apa kita mampu bertahan kan bisa jadi miskin. Anggaran dipakai semua untuk itu (pandemi Covid-19 )," ujar Sultan.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY  menampik bahwa lonjakan kasus di DIY disebabkan karena merebaknya varian Omicron .

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 di Bantul yang Dirawat di Rumah Sakit Meningkat Sejak Akhir Januari 2022

Kenaikan kasus di wilayah ini disebabkan karena masyarakat sudah abai terhadap protokol kesehatan.

"Pertama karena masyarakat sudah abai terhadap prokes. Kedua karena wisatawan yang datang ke sini termasuk kita (masyarakat Yogya) sendiri kan wisatawan juga abai prokes," terangnya.

Aji mengklaim bahwa kasus Omicron belum ditemui di DI Yogyakarta walaupun ada satu sampel yang dinyatakan positif Omicron dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS).

Menurutnya, pasien tersebut tidak tertular di DIY karena yang bersangkutan merupakan pelaku perjalanan dari DKI Jakarta.

"Kasus Omicron di Yogya kan belum kelihatan. Dari hasil WGS itu kan hanya satu orang dan itu sudah kembali ke Jakarta. Jadi bukan karena kasus Omicron tapi karena abai terhadap prokes," bebernya. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini