Berita Pendidikan Hari Ini

UMY Resmikan Dasron Hamid Research and Innovation Centre, Upaya Hilirisasi Penelitian

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung sembilan lantai Darson Hamid Research and Innovation Centre di UMY

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - 18 tahun sejak ide awal dicetuskan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) akhirnya bisa meresmikan Dasron Hamid Research and Innovation Centre (DHRIC), gedung sembilan lantai yang bakal menjadi pusat penelitian untuk semua bidang keilmuan.

Gedung tersebut telah diresmikan sejak Kamis (18/11/2021), bertepatan dengan hari perayaan Milad ke-109 Muhammadiyah.

Rektor UMY, Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM mengatakan, adanya DHRIC ini adalah upaya untuk memberikan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat.

“Kadang kala, permasalahan yang ada tidak hanya bisa dipandang dari satu perspektif di bidang ilmu. Maka,  pendirian DHRIC ini ditujukan untuk memunculkan penelitian yang menginteraksikan berbagai macam bidang keilmuan, sehingga proses hilirisasi bisa tercapai,” ucapnya saat peresmian.

Baca juga: Dukung Program Pemerintah Percepat Herd Immunity, UMY Sudah 11 Kali Gelar Vaksinasi Covid-19

Gunawan menyimpulkan, adanya hilirisasi penelitian itu tidak hanya dibangga-banggakan oleh peneliti saja, tapi juga menjadi solusi permasalahan di masyarakat.

Dia menjelaskan, gedung tersebut bakal diisi dengan laboratorium dari seluruh bidang ilmu, baik itu sains maupun sosial dengan Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) sebagai lembaga yang menangani.

Akan tetapi, ia menegaskan, riset yang dilakukan di dalam gedung ini harus bersifat kolaboratif utnuk masalah di masyarakat yang memerlukan sudut pandang dari berbagai bidang ilmu.

“Sementara, untuk riset terbatas, pada bidang ilmu tertentu, masih kita sediakan di masing-masing program studi. Mahasiswa bisa pakai gedung ini kalau jadi bagian dari tim riset kolaboratif. Peneliti dari luar juga bisa melakukan penelitiannya di sini,” tukasnya.

Mengenai penggunaan nama Dasron Hamid, gedung tersebut diberi nama sama dengan mantan Rektor UMY, Ir HM Dasron Hamid MSc yang juga merupakan pendiri UMY.

“Ya ini adalah buah pikiran beliau ketika masih menjabat sebagai rektor. Belialuah yang mencetuskan ide untuk menyatukan berbagai bidang keilmuan di dalam satu payung penelitian,” tukasnya.

Ketua Umum Pemimpin Pusat Muhammadiyah, Prof Dr KH Haedar Nashir MSi menambahkan, apa yang dilakukan almarhum Dasron Hamid saat masih hidup adalah contoh kepemimpinan yang visioner.

Baca juga: Sejumlah 6 Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMY Lolos PIMNAS Ke-34 

“Gedung pusat penelitian ini tentu tidak lepas dari buah pemikiran Dasron Hamid berapa belas tahun yang lalu. Bagaimana pak Dasron berpikiran menjadikan UMY memiliki gedung pusat penelitian dan menjadi research university yang mana saat itu UMY belum sampai di situ. Inilah sebuah contoh kepimpinan yang visioner," ungkap Haedar.

Dengan adanya momentum ini, Guru Besar bidang Ilmu Sosiologi UMY ini juga berpesan kepada Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) agar bisa termotivasi untuk menjadi perguruan tinggi yang bereputasi dan terbaik di Indonesia.

“Ini merupakan tonggak kebaikan dan kemajuan yang bisa dicontoh oleh PTM lainnya, untuk berbenah dan berpikir ke depan untuk menjadi perguruan tinggi yang bereputasi dan menjadi research university. Saya percaya PTM lainnya mempunyai peluang yang sama menjadi research university, dan ini akan menjadi sebuah kebanggan untuk Muhammadiyah. Mari berlomba lomba dalam kebaikan,” jelas Haedar.

Halaman
12

Berita Terkini