Binda DIY Kembali Melakukan Vaksinasi Massal dengan Jemput Bola, Sasarannya adalah Mahasiswa

Penulis: Santo Ari
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Binda DIY melakukan vaksinasi massal di STIKES Surya Global, Rabu (17/11/2021)

Binda DIY Kembali Melakukan Vaksinasi Massal dengan Jemput Bola, Sasarannya adalah Mahasiswa

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL -  Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) DIY kembali menggelar vaksinasi massal pada Rabu (17/11/2021).

Vaksinasi kali ini menyasar mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Surya Global dan warga sekitar.

Staf Khusus Binda DIY, Sugiarto menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung program pemerintah untuk percepatan vaksinasi, di mana saat ini untuk DIY telah mencapai 95 persen untuk dosis 1.

Baca juga: Satlantas Polres Klaten Pasang Banner di 11 Titik Blackspot Jalan Yogyakarta-Solo

"Maka kita menyisir yang sekitar 5 persen, kita ambil semua untuk vaksinasi," ungkapnya.

Vaksinasi dilakukan dengan cara jemput bola ke lokasi-lokasi yang dinilai capaian vaksinasinya masih kurang. Seperti di kampus-kampus dan sekolah.

Seperti diketahui bahwa mahasiswa yang menuntut ilmu di DIY berasal dari dalam dan luar DIY. Pihaknya ingin memastikan seluruh mahasiswa tersebut dapat tervaksin, sehingga kegiatan perkuliahan dapat dilakukan dengan aman.

Selain itu, pihaknya juga akan menyisir pelajar di DIY dan akan berkoordinasi dengan Disdikpora provinsi. Binda DIY akan memetakan  mana saja murid sekolah khususnya SMA yang belum mendapatkan vaksinasi.

"Kita akan jemput bola untuk menyelesaikan vaksinasi pelajar, khususnya SMA. Kita juga akan menyisir siswa SMP dengan melibatkan anggota kita yang ada di kabupaten kota dengan bekerjasama dengan disdikpora kabupaten kota," tandasnya.

Sementara itu, Ketua STIKES Surya Global, Dwi Suharyanta merasa terbantu dengan adanya program vaksinasi dari Binda DIY.

Pihaknya sendiri selama ini terus berupaya agar dapat segera melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas, tentunya dengan mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan dengan protokol kesehatan (prokes) yang telah disiapkan.

"sehingga kegiatan vaksinasi ini tentunya sangat membantu kita untuk bisa melakukan pembelajaran tatap muka," ujarnya.

Selama ini perkuliahan di STIKES Surya Global dilangsungkan dengan metode hibrid atau penggabungan antara daring dan luring. Namun menurutnya, perkuliahan dengan daring dirasa kurang optimal, terlebih para mahasiswa juga harus melakukan praktik di laboratorium.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca BMKG Kamis 18 November 2021 : Potensi Hujan Lebat dan Angin di 30 Wilayah

Ia mengungkapkan, bahwa jumlah mahasiswa di STIKES Surya Global mencapai 1.000 orang, dan 80 persen sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Mahasiswa tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, baik di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan sebagainya. Sebagai syarat mereka dapat datang ke Yogyakarta, tentu saja harus mendapatkan suntikan vaksin terlebih dahulu.  

"Mahasiswa dari Jogja tentunya sudah tervaksin, dan yang (luar daerah) sudah berada di Jogja juga sudah tervaksin. Maka mereka bisa mengikuti perkuliahan di ruangan maupun laboratorium dengan tetap menerapkan prokes. Dan yang masih di rumah (luar daerah), kita harapkan untuk vaksin dulu sebelum datang," tandasya. (nto)  

Berita Terkini