TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Sistem jaringan internal milik Badan Intelijen Negara (BIN) dibobol oleh peretas asal China.
Tak hanya BIN, peretasan juga dilakukan terhadap sembilan kementrian dan lembaga negara Indonesia lainnya.
Peretasan ini terjadi sekitar bulan Maret lalu.
Informasi mengenai pembobolan sistem jaringan internal milik BIN ini diketahui dari laporan terbaru dari sekelompok peneliti keamanan internet milik media internasional TheRecord, Insikt Group.
Namun hingga saat ini belum diketaui apa yang diincar oleh pelaku peretasan.
Dari laporan tersebut, diketahui peretasan sistem jaringan internal milik sejumlah lembaga negara ini terkait dengan Mustang Panda.
Mustang Panda sendiri konon dikenal sebagai kelompok peretas asal China yang biasa melakukan aktivitas mata-mata di dunia maya.
Target operasinya sendiri berada di wilayah Asia Tenggara.
Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, Insikt Group mengatakan mereka pertama kali menemukan aktivitas pembobolan ini pada bulan April lalu.
Pada saat itu, mereka mendeteksi bahwa server pengendali perintah (C&C) milik grup Mustang Panda, yang menjalankan malware berjenis PlugX, berkomunikasi dengan beberapa host yang kemungkinan telah terinfeksi di dalam jaringan internal milik pemerintah Indonesia.
Malware PlugX merupakan aplikasi backdoor yang bisa mengambil alih sepenuhnya komputer yang disusupinya.
Saat komputer atau server terinfeksi PlugX, pengirim malware dapat mengendalikan dan mengirim sejumlah perintah dari jarak jauh.
Aktivitas tersebut kemudian ditelusuri dan ternyata diklaim telah berlangsung sejak Maret 2021.
Belum jelas apa yang diincar Mustang Panda dan bagaimana metode pembobolan yang dilakukan peretas tersebut untuk menerobos sejumlah jaringan internal pemerintah Indonesia tadi.
Tidak disebutkan pula kementerian dan lembaga negara Indonesia apa menjadi target Mustang Panda ini, di samping BIN.