Sasana Paralayang Girisembung dan Kreteg Mardesa Dikembangkan Jadi Obyek Wisata Baru di Kulon Progo

Penulis: Sri Cahyani Putri
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Destinasi wisata Sasana Paralayang Girisembung di Banjarasri, Kalibawang yang akan dijadikan wisata minat khusus.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo terus mendorong pengembangan potensi destinasi wisata baru di wilayahnya.

Upaya ini diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan selepas masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Joko Mursito, mengatakan pengembangan wisata baru dilakukan di dua lokasi yang berada di Kapanewon Kalibawang. 

Yaitu Sasana Paralayang Girisembung yang ke depannya akan dijadikan destinasi wisata minat khusus dan Kreteg Mardesa sebagai destinasi wisata edukasi. 

"Melalui gerakan Sambanggo ini kami memberikan semangat dan motivasi bagi masyarakat yang sedang ingin membuat destinasi wisata baru. Apalagi tren wisata saat ini bagaimana kultur dan alam bisa dieksplorasi atau dikembangkan," ucapnya usai acara Sambanggo di Kreteg Mardeso, Banjararum, Kalibawang, Minggu (22/8/2021). 

Dengan demikian, pihaknya bergerak cepat dalam menangkap peluang dan mengkomunikasikan dengan masyarakat sekitar serta dinas terkait. 

Sebagai contoh di Sasana Paralayang Girisembung yang akses jalannya perlu diperbaiki akan dikomunikasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP).

Kemudian tanaman yang perlu disemai kembali di kawasan wisata tersebut juga akan dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian dan Pangan dan lain-lain. 

"Sehingga kehadiran pelaku paralayang di Sasana Paralayang Girisembung yang akan memberikan rekomendasi dan penguatan bagi kami untuk pengembangan wisata selanjutnya," kata Joko. 

Sedangkan di Kreteg Mardesa selain sebagai wisata edukasi, wisatawan juga dihadirkan keindahan alam sungainya yang menghubungkan dua arus dari Samigaluh (Kulon Progo) dan Magelang. 

"Basisnya ketika masyarakat bisa diarahkan dan didukung keindahan alamnya dipadukan dengan inovasi pengembangan program insyaallah wisatanya akan maju," pungkasnya.

Sementara Penemu Sasana Paralayang Girisembung, Andi Ardi mengatakan destinasi tersebut ditemukan olehnya baru sekitar 2 bulan yang lalu. 

Meski dibilang singkat, namun sudah ada sekitar 8 orang yang sudah mencoba menerbangkan paralayang di destinasi wisata tersebut. 

Selain itu, bermain paralayang di Sasana Girisembung juga memiliki kelebihan dibandingkan di Pantai Parangtritis. 

Yaitu dapat melihat keindahan alam di sekitar Sasana Paralayang Girisembung. Serta lokasinya tidak masuk ke area bandara sehingga aman digunakan untuk terbang. 

"Karena kan kalau paralayang terbang di area sekitar bandara tidak boleh. Selain itu di Sasana Paralayang Girisembung ini juga berhembus angin timur. Kalau di parangtritis berhembus angin barat daya yang terjadi selama Desember - April. Sementara disini angin timur bisa berhembus selama 10 bulan," jelasnya. 

Namun demikian, agar ke depannya destinasi itu bisa diminati perlu adanya renovasi. 

Seperti tempat take off yang dibuat sedikit landai sehingga bila digunakan untuk terbang lebih nyaman. Serta pendopo yang lebih luas untuk mengamankan paralayang ketika musim hujan. (*) 

Berita Terkini