Kelanjutan PPKM Level 4, Daftar 5 Provinsi dengan Sebaran Positif Covid Tertinggi

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Iwan Al Khasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

erkembangan penanganan pandemi COVID-19 per 8 Agustus 2021 secara nasional, angka kesembuhan harian bertambah mencapai 48.508 orang sembuh per hari. Adanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus angka 3 juta orang sembuh atau tepatnya 3.084.702 orang (84,1%).

Tribunjogja.com Yogyakarta -- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 akan berakhir hari ini, Senin 9 Agustus 2021.

Sebelumnya pemerintah Pemerintah memutuskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 diperpanjang hingga 9 Agustus 2021.

Bagaimana kelanjutan PPKM di beberapa daerah?

Jika melihat data penambahan kasus pasien Covid-19 yang dirilis laman Covid.go.id 8 Agustus 2021 secara nasional masih ada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi.

1. Jawa Tengah menambahkan 4.693 kasus dan kumulatifnya 415.146 kasus

2. Jawa Timur menambahkan 2.537 kasus dan kumulatifnya 337.274 kasus

3. Jawa Barat menambahkan 2.248 kasus dan kumulatifnya 636.982 kasus

4. DKI Jakarta menambahkan 1.649 kasus dan kumulatifnya 831.500 kasus dan

5. Kalimantan Timur menambahkan 1.576 kasus dan kumulatifnya 131.210 kasus.

Sedangkan lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi :

1. Provinsi Jawa Barat menambahkan 18.803 orang dan kumulatifnya 537.305 orang

2. Jawa Tengah menambahkan 5.370 orang dan kumulatifnya 347.490 orang

3. Jawa Timur menambahkan 3.527 orang dan kumulatifnya 270.016 orang

4. DI Yogyakarta menambahkan 2.090 orang dan kumulatifnya 89.730 orang dan

5. Riau menambahkan 2.016 orang dan kumulatifnya 90.657 orang.

Perkembangan penanganan pandemi COVID-19 per 8 Agustus 2021 secara nasional, angka kesembuhan harian bertambah mencapai 48.508 orang sembuh per hari.

Adanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus angka 3 juta orang sembuh atau tepatnya 3.084.702 orang (84,1%).

Sejalan dengan itu, kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis, berkurang sebanyak 23.591 kasus kasus dan totalnya menurun menjadi 474.233 kasus (12,9%).

Meski demikian, pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), bertambah sebanyak 26.415 kasus dan kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 3.666.031 kasus.

Sementara, pasien meninggal juga bertambah lagi sebanyak 1.498 kasus dan kumulatifnya mencapai 107.096 kasus (2,9%).

Untuk perkembangan program vaksinasi, penerima vaksin pertama terus bertambah dan hari ini sebanyak 696.117 orang dengan totalnya melebihi 50 juta orang atau 50.497.940 orang.

Sedangkan yang menerima vaksinasi kedua juga meningkat melebihi 23 juta orang atau angka tepatnya 23.777.323 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 432.059 orang. Untuk target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang.

Sikap Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta

Pemda DIY berupaya menekan laju penularan Covid-19 di wilayahnya agar pemerintah pusat mengakhiri pelaksanaan PPKM level 4 atau menurunkannya ke level 3. Adapun keberlanjutan PPKM akan diumumkan pada Senin 9 Agustus 2021.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, salah satu persyaratan supaya PPKM dapat turun level adalah kondisi positivity rate di suatu daerah.

Pemda DIY harus mampu menekan positivty rate hingga di bawah 15 persen. Sedangkan pada sepekan terakhir, angka positivity rate DIY berada di angka 21,54 persen.

Untuk diketahui, positivity rate merupakan salah satu indikator penting dalam penanganan pandemi. Positivity rate dihitung dengan membandingkan jumlah orang yang positif dengan jumlah orang yang diperiksa.

"Sekarang kita sudah 17 persen. Kenapa DIY dibuat level 4 karena aglomerasi Yogya, Solo, dan sekitarnya," terang Aji, Minggu (8/8/2021).

Aji melanjutkan, saat ini kapasitas pemeriksaan sampel atau testing di DIY bisa menyentuh lebih dari 8.000 spesimen dalam sehari.

Dengan rincian sekitar 6.700 sampel yang diperiksa dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan sisanya menggunakan rapidtest antigen.

"Kita diperbolehkan untuk menggunakan antigen sebagai faktor pembagi antara kasus konfirmasi dan angka yang dites," jelasnya.

Namun sejauh ini angka pemeriksaan sampel Covid-19 di DIY masih tergolong naik turun.

Misalnya pada 2 Agustus lalu hanya ada 3.302 sampel diperiksa. Jelang sehari, jumlahnya meningkat yakni menjadi 8.318 sampel diperiksa.

Kemudian pada 4 Agustus jumlah sampel mengalami sedikit penurunan menjadi 7.745 dan kemudian menjadi 6.779 sampel sehari setelahnya. Kemudian pada 6 Agustus ada 6.206 sampel yang diperiksa dan 7 Agustus ada 6.398 sampel.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih menjelaskan, kemampuan tes di DIY dipengaruhi beberapa faktor. Seperti jumlah kasus serta hasil penelusuran riwayat kontak erat.

"Kalau kasus nya banyak, kita bisa melakukan tracing dan testing lebih banyak tentunya. Nah hasil testing positifnya nanti kalau masih banyak juga, berarti masih banyak penularan," terang Berty.

Selain itu, angka pemeriksaan juga dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki.

Hal ini lantaran sampel yang diperiksa merupakan hasil dari tracing atau penelusuran kontak yang dilakukan oleh petugas medis di puskesmas. Sedangkan puskesmas juga ditugasi untuk memberikan pelayanan umum dan vaksinasi Covid-19.

"Teman-teman puskesmas saat ini sudah kewalahan juga mengerjakan vaksin, tracing, testing, belum lagi program rutinnya. Bisa jadi juga karena hari Minggu pelaksanaan tracing tenaganya minim," tandasnya. ( Tribunjogja.com | Iwe | tro)

Berita Terkini