Tak Ada Lagi Penumpang, Puluhan Betor di Yogyakarta Ditinggal Pemiliknya di Pinggir Jalan

Penulis: Miftahul Huda
Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan Betor di Yogyakarta ditinggal pemiliknya karena tak ada penumpang selama PPKM Darurat, Rabu (21/7/2021)

"Enggak ada bantuan. Baru sekali, itu pun tahun lalu. Sekarang belum dapat lagi," jelas Febri.

Sebetulnya para pengemudi Betor itu tidak memiliki keinginan untuk mengistirahatkan armadanya.

Hanya saja, sejak penerapan PPKM Darurat oleh pemerintah resmi berlaku, mereka lantas kehilangan penumpang karena sepinya wisatawan dan mobilitas masyarakat Yogyakarta.

Sedangkan biaya operasional per harinya menurut Febri bisa mencapai Rp30 hingga Rp50 ribu.

"Bukan kami ingin berhenti. Ya karena sepi aja. Sekarang uang sewa betor Rp20 ribu rupiah sehari, bensinya Rp10 ribu rupiah. Jadinya Rp30 ribu. Uang segitu ya mending dibelikan beras. Nyari penumpang satu aja susah sekarang," jelas warga Jalan Rotowijayan, Kadipaten, Yogyakarta ini.

Keputusasaannya kian panjang karena kini pemerintah telah menambah masa berlaku PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021.

"Ya saya dengar sudah diperpanjang. Ya mau ngapain lagi. Penginnya ya bisa segera normal seperti dulu," pungkasnya.(Tribunjogja/Miftahul Huda)

Berita Terkini