Tribunjogja.com - Saat ini Varian Delta disebut sebagai penyebab gelombang lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri, angka kasus Covid-19 kembali melonjak bersamaan setelah libur mudik Lebaran 2021.
Adapun hingga Rabu 14 Juli 2021 kemarin, jumlah kasus akumulatif Covid-19 di Indonesia sebanyak 2.670.046 orang.
Untuk itu, penting mengetahui apa saja gejala varian baru virus corona, varian Delta yang saat ini sedang menjadi perhatian khusus.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengunggah infografis perbedaan gejala varian Delta SARS-Cov-2 dengan varian umum SARS-Cov-2 yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China.
Dalam infografis dijelaskan yang termasuk varian Delta adalah keturunan dari B.1.617.2 atau G/452R.V3 dari garis keturunan B.1.617 yang menyebabkan Covid-19.
"Varian ini pertama kali teridentifikasi di India pada Desember 2020," tulis Pemprov DKI seperti diunggah Dinkes DKI Jakarta, Selasa (13/7/2021).
Baca juga: Daftar Herbal Pendongkrak Imunitas Tubuh untuk Cegah Covid-19
Varian Delta disebut lebih mudah dan cepat menular dibandingkan dengan varian umum lainnya.
"Riset sejauh ini menyebutkan bahwa Covid-19 varian Delta memiliki tingkat penularan lebih tinggi hingga 40 persen dibandingkan virus Corona varian Alpha," tulis Pemprov DKI.
Pemprov DKI juga memberikan klasifikasi gejala yang umumnya disebabkan oleh varian Delta dan perbandingan gejala yang disebabkan oleh varian umum.
Baca juga: Catat, Ini Link Penting Selama Pandemi: Info Ketersediaan RS, Tabung Oksigen, Hingga Lokasi Vaksin
- Demam
- Mual dan muntah
- Flu parah
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Diare dan sakit perut
- Nyeri sendi
- Hilang selera makan
Sedangkan gejala varian umum lebih sedikit dibandingkan varian Delta
Gejala varian umum:
- Sesak nafas
- Demam
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Anosmia atau kehilangan indera penciuman dan perasa
Karena varian Delta dinilai jauh lebih berbahaya dari varian umum, Pemprov DKI Jakarta kembali mengimbau agar warga tidak kendor menerapkan protokol kesehatan.
"Tetap ikuti protokol kesehatan dengan ketat agar tidak terpapar Covid-19 varian apapun," tulis Pemprov DKI.(Kompas.com/Kontan)