Erupsi Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 2 Juli 2021, Dini Hari Tadi Muntahkan 10 Kali Guguran Lava Pijar 2 Kilometer
Gunung Merapi masih bergejolak. Selama pengamatan enam jam sejak pukul 00:00-06:00 WIB, Jumat (2/7/2021), teramati 10 kali guguran lava pijar
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi masih bergejolak. Selama pengamatan enam jam sejak pukul 00:00-06:00 WIB, Jumat (2/7/2021), teramati 10 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.
“Teramati pula 1 kali guguran lava pijar ke arah tenggara dengan jarak luncur 500 meter,” ungkap Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Jumat (2/7/2021).
Secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup sedang ke arah barat laut. Suhu udara 11-13 °C, kelembaban udara 37-48 %, dan tekanan udara 741-743 mmHg.
Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Baca juga: Cara Memeriksa dan Menemukan Kutu pada Rambut Anak Anda
Kegempaan, tercatat gempa guguran terjadi sebanyak 56 kali dengan amplitudo 3-36 mm durasi 12-186 detik.
Hembusan terjadi sebanyak empat kali dengan amplitudo 5-8 mm berdurasi 15-24 detik.
Gempa hybrid/fase banyak terjadi sebabyak 21 kali dengan amplitudo 3-30 mm, S-P 0.5-0.8 detik dan durasi 5-12 detik.
Vulkanik dangkal terjadi sejumlah tiga kali dengan amplitudo 25-75 mm berdurasi 11 detik.
Hingga kini, Gunung Merapi masih berada di level III atau Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya.
Guguran diperkirakan sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca juga: Perbedaan Gatal Akibat Kutu dan Ketombe, Manakah yang Lebih Berbahaya?
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (ard)