PPDB Online Kota Yogyakarta

Banyak Nilai Terlempar dari Zonasi Favorit, PPDB Kota Yogya Super Ketat

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Agus Wahyu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel Forpi Kota Yogyakarta saat melakukan pemantauan pelaksanaan PPDB di salah satu SMP Negeri di Kota Yogyakarta, Kamis (24/6/21) lalu.

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pada hari kedua pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 jenjang SMA di DIY, Selasa (29/6), beberapa sekolah telah penuh kuotanya. Karena sudah penuh, maka calon siswa dengan nilai rendah akan langsung terlempar ke sekolah pilihan kedua atau ketiga.

Diungkapkan salah satu calon siswa yang berdomisili Kota Yogyakarta, Alexa. Menurut dia, jika ikut zonasi 1 maka dia tak masuk di sekolah tersebut. Ini karena nilainya tidak mencukupi.

Apalagi pilihan zonasi 1 dia berada di sekolah favorit Yogyakarta, yakni SMAN 3 Yogya, SMAN 8 Yogya dan SMAN 9 Yogyakarta. "Sesuai KTP orang tua maka zonasi saya ada di sekolah favorit itu. Karena nilai kurang mencukupi ya saya daftar ke SMK saja," tuturnya kepada Kompas.com, Selasa (29/6/2021).

Sama halnya dialami calon siswa yang berdomisili di Kecamatan Berbah Sleman, Mardiana. Dalam zonasi 1 pilihan sekolahnya ialah SMAN 5 Yogya, SMAN 1 Banguntapan Bantul dan SMAN 1 Piyungan Bantul. Karena nilainya juga tidak mencukupi di pilihan 1 yakni SMAN 5 Yogya, maka dia terlempar hingga ke pilihan ketiga yakni di SMAN 1 Piyungan.

"Jika di SMAN 1 Piyungan saya ada di posisi 4 untuk jurusan IPA. Maka bisa dipastikan saya akan diterima di sekolah ini," ucapnya.

Senada, Anisa yang juga orang tuanya ber-KTP Berbah Sleman, dia juga memiliki zonasi sama dengan temannya Riskalina. Lagi-lagi karena nilai tidak mencukupi, maka Anisa juga terlempar hingga di pilihan ketiga yakni di SMAN 1 Piyungan Bantul.

"Saat PPDB hari pertama sempat terjadi kendala di sistemnya sejak pagi hingga siang. Tapi kemudian bisa kembali normal lagi," kata Anisa.

Seorang orangtua calon siswa yang ber-KTP Kota Yogyakarta, Sucipto mengaku bahwa PPDB SMA Jogja 2021 ini lebih sulit dibanding tahun lalu. Menurut dia, dengan adanya Asesmen Standar Pendidikan Daerah (ASPD), maka zonasi menjadi lebih ketat.

"Karena pakai nilai ASPD, maka nilai yang kurang mencukupi bisa gampang terlempar. Anak saya ini juga kaget ikut ASPD, jadi nilainya tidak maksimal," terangnya.

"Kebetulan zonasi sekolah anak saya ini di SMA favorit, jadi pasti dia terlempar dari zonasinya lantaran nilainya kurang," keluhnya.

Terpisah, Waka Humas SMAN 3 Yogyakarta, Didik Purwaka, S.Pd, M.Pd., menyatakan bahwa PPDB hari kedua ini masih ada pergerakan siswa yang mendaftar secara online. Sebab, nilai gabungan yakni nilai rapot dan nilai ASPD tinggi menjadi kunci bisa masuk di jalur zonasi. Terlebih jika berada pada zonasi 1.

"Data sementara di hari kedua ini sekolah kami sudah terpenuhi kuotanya. Dari kuota jalur zonasi untuk IPA sebanyak 119 dan IPS 20 siswa, semua sudah terpenuhi," katanya.

Hanya saja, karena pendaftaran online masih dibuka hingga Rabu (30/6/2021), maka masih ada perubahan siswa yang nilainya rendah bisa terlempar dari SMA tersebut. "Kami berharap, calon siswa terus memantau pergerakan nilai dari laman resmi PPDB DIY atau ppdb.jogjaprov. Sebab, nilai tinggi akan menggeser nilai yang paling rendah," tegas Didik.

Kuota Sudah Terpenuhi
Sementara sebanyak 8.032 kuota Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang ada di Kabupaten Sleman telah terpenuhi selama masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021. “Betul, untuk SMP Negeri, kuota 8.032 kursi itu sudah terpenuhi, itu sudah termasuk kelas khusus olahraga (KKO) dan kelas berasrama,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman Ery Widaryana, Selasa (29/6/2021).

Untuk jenjang SMP swasta, Ery belum bisa memastikan jumlah kuota yang sudah terpenuhi lantaran masih ada proses yang masih berjalan. “Yang pasti, SMP swasta masih ada yang belum terpenuhi daya tampungnya,” katanya lagi.

Halaman
12

Berita Terkini