"Sekitar jam 6 mereka sudah berada di lokasi (obyek wisata Kali Talang-red.)"
"Mereka ini datang berjumlah 8 orang, namun setiba di sana mereka berpencar dan tidak menjadi satu rombongan," ujar Jainu saat ditemui di Desa Balerante, Selasa (8/6/2021).
Kemudian lanjut Jainu, korban dan temannya setelah berpisah dengan rombongan membuat vlog dan berdiri di atas bebatuan di sekitar obyek wisata Kali Talang.
"Saat buat video atau vlog itu mereka tidak sadar jika posisinya dekat dari jurang karena batuan lebar itu ada sedikit air mengalir, kemungkinan licin dan korban terpeleset," jelasnya.
Ia menjelaskan, pada dasarnya, obyek wisata Kali Talang yang berada di radius 4 kilometer dari puncak Gunung Merapi tersebut hingga saat ini masih ditutup oleh pemerintah desa.
Hanya saja, ia tidak menampik jika ada saja sejumlah wisatawan yang datang setiap harinya le obyek wisata itu.
"Obyek wisata ini belum dibuka semenjak adanya COVID-19 dan ditambah lagi status siaga Gunung Merapi,"
"Jadi belum kita buka, tapi kenyataannya ada saja satu dua orang yang curi-curi datang ke sana karena itu juga akses warga sekitar menuju ke ladang," ulasnya. ( Tribunjogja.com )