Saat dikirim, Tomy mengaku tidak merasa memesan paket sate tersebut, ia bahkan merasa tidak mengenal Hamid.
"Pas saya konfirmasi bapaknya bilang, saya gak pesan, tapi nomor telepon bener, alamat bener. Terus bapaknya bilang satenya buat bapak saja, buat buka bersama," jelas Bandiman, Senin siang.
Ketika sate tersebut dibawa pulang dan dimakan oleh istri dan anaknya, tak berselang lama NFP mengalami muntah-muntah hingga tak sadarkan diri.
Saat hendak dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya, siswa kelas 4 SD itu menghembuskan napas terakhirnya. ( Tribunjogja.com | Maw | Hda )