TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman sedang melakukan vaksinasi coronavirus disease (COVID-19) bagi warga lanjut usia (lansia).
Total lansia yang sudah terdaftar vaksin sekitar 36.000 orang, dan 7.457 di antaranya sudah mendapat vaksin dosis pertama.
Pendaftaran vaksinasi lewat aplikasi daftar vaksin Pemkab Sleman sudah ditutup per Senin (22/3/2021).
Tapi, prosesnya masih terus berlanjut.
Sebab, jumlah lansia yang sudah terdaftar masih jauh dari proyeksi lansia di Bumi Sembada yang berdasar stastik diperkirakan jumlahnya mencapai 120 ribu jiwa.
Baca juga: Vaksinasi Lansia di DI Yogyakarta Masih Minim, Dinkes DIY Pikirkan Opsi Vaksin Massal
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, dinas Kesehatan sedang fokus untuk segera menyelesaikan vaksin bagi lansia yang sudah terdaftar melalui aplikasi terlebih dahulu.
Belum mendata bagi lansia terlantar, maupun mereka yang tinggal di panti.
"Belum, kami belum kepikiran sampai ke situ (mendata lansia terlantar). Kalau lewat panti sebenarnya malah lebih mudah. Kita bisa langsung berkoordinasi dengan pengurusnya," kata dia, Rabu (23/3/2021).
Lansia yang belum terdaftar diaplikasi vaksin, termasuk lansia terlantar dan tinggal di panti menurutnya akan didata oleh Puskemas melalui kader PKK maupun kader kesehatan yang ada ditingkat dusun.
Pendaftaran dilakukan secara manual dan kolektif.
"Pendaftaran lewat aplikasi kan sudah tutup. Mereka yang belum mendaftar, berarti kami anggap belum bisa menggunakan aplikasi. Tetap akan kita data," tuturnya.
Data di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sleman lansia terlantar jumlahnya ada sekitar 6.000 jiwa.
Jumlah tersebut, berdasarkan data lansia yang selama ini mendapatkan bantuan standar pelayanan minimal (SPM).
Baca juga: Lansia di Sleman Mulai Divaksin
Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsos Sleman Feri Istanto mengatakan, saat ini belum ada instruksi untuk melakukan pendataan bagi lansia.
Baik di panti jompo maupun yang terlantar sebatang kara.