Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo, Nasib Lahan SMK Negeri 1 Depok Sleman yang Dilalui Trase

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Iwan Al Khasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Trase Tol Yogyakarta-Solo di wilayah Yogyakarta

Tribunjogja.com Yogyakarta -- Sejumlah area lahan SMK Negeri 1 Depok Sleman bakal terdampak pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo .

Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Sri Sundari menjelaskan, memang betul ada sejumlah area di sekolahnya yang terkena dampak jalan tol.

Sehingga, pihaknya harus mencari tanah lain untuk dijadikan pengganti wilayah yang terdampak.

“Betul, nanti ruang praktik perhotelan mini, Prani Business Center itu nanti terkena. Kami diminta pemerintah untuk mencari lahan lain guna membangun tempat praktik baru,” ungkapnya kepada Tribun Jogja, Sabtu (20/3/2021).

Trase Jalan Tol di Yogya (Tribunjogja.com | Santo Ari)

Ia menjelaskan, selain kedua tempat itu, ruang praktik untuk mata pelajaran busana bakal terkena dampak sedikit.

“Yang jelas, gambaran awal kemarin pas dijelaskan, begitu. Provinsi menjanjikan praktik perhotelan akan dibangun lagi. Tanah kami yang di belakang jadi tempat ganti lahan itu,” bebernya lagi.

Dari hasil perundingan, menurutnya, kemungkinan besar pintu masuk utama SMK Negeri 1 Depok akan dibuatkan baru. Sebab, kedua pintu masuk utamanya diperkirakan bakal terkena proyek negara tersebut.

“Kemungkinan kami akan membuat pintu masuk lewat gang Pasar STAN itu,” ucapnya. Ditanya mengenai ganti untung dari pemerintah, Sri mengatakan pihaknya belum berbicara sampai ke situ.

Namun, ia memastikan kegiatan belajar mengajar belum terganggu mengingat saat ini sekolah masih daring dan belum ada kegiatan praktik yang dilakukan secara penuh.

“Proses ganti untungnya itu sudah ada tim sendiri, tapi belum kami bicarakan lebih jelas. Kami baru diberi gambaran awal seperti itu,” tandasnya.

Baca juga: Kabar Terbaru Tol Bawen-Yogyakarta-Solo, Pemakaman Terdampak hingga Tanah Kas Desa

Tanggapan Disdikpora

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Didik Wardoyo mengatakan, secara prinsip dirinya tidak keberatan apabila lahan yang termasuk fasilitas publik tersebut harus terdampak pembangunan tol.

Ia menjelaskan, khusus di SMK Negeri 1 Depok, lahan yang terkena trase tol Yogyakarta-Solo berada di sisi timur dekap pagar sekolah.

Selain lahan halaman sekolah, tempat praktikum bagi para siswa juga menurut Didik ikut terdampak jalur tol tersebut.

"Jadi nanti tempat praktikum kemungkinan akan kami pindah. Itu yang kena hanya di pojokan dekat pagar," katanya, saat dihubungi Tribunjogja.com, Jumat (19/3/2021)

Ia menambahkan, beruntungnya SMK Negeri 1 masih memiliki lahan yang lapang di sisi Barat sekolah.

Sehingga dimungkinkan ruangan praktikum akan dipindahkan ke sisi Barat dari bangunan sekolah itu.

"Tidak seluruhnya terdampak, ya kurang lebih 1000 meter persegi. Nah itu kan sisi Baratnya masih ada lahan kosong, akan kami pindah ke situ," ujarnya.

Secara rinci Didik menjelaskan, bangunan SMK Negeri 1 Depok menghadap ke Selatan, sementara lahan yang terdampak tol tersebut berada di pojok sisi Timur halaman sekolah tersebut.

Adanya hal itu, Didik menegaskan kegiatan belajar mengajar sama sekali tidak terganggu.

"Kalau terganggu dengan bangunan tol wajah sekolahnya kami ganti ke arah Timur. Sejauh ini ya tidak mengganggu belajar mengajar," tegas Didik.

Ditanya terkait proses ganti untung untuk lahan sekolah tersebut, ia mengatakan proses ganti untung tersebut belum dibahas lebih lanjut dengan pihak Satuan Kerja (Satker) PJBH Kementerian PUPR.

"Untuk proses ganti untung, itu kan lahan milik negara ya mungkin yang diganti hanya bangunannya saja. Yang jelas kami siapkan ruang praktikum yang baru," terang dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY Krido Suprayitno menanggapi, untuk proses pembebasan lahan sekolah yang terdampak tersebut akan melalui kompromi dengan pihak Satker PJBH Kementerian PUPR.

Sementara untuk penggantian lahan, menurut Krido dalam hal ini menjadi kewenangan Satker PJBH Kementerian PUPR.

"Itu yang mencarikan lahan pengganti dari yang membutuhkan lahan, dalam hal ini Satker PJBH ya. Seperti yang di Jogja-Bawen itu ada rumah joglo yang terdampak. Ya mereka kompromi dengan Satker PJBH untuk menyelesaikan," jelas Krido.

Ia menambahkan, selain SMK Negeri 1 Depok, Krido mencatat ada satu sekolah lain yang juga terdampak dan telah mendapat kesepakatan ganti untung.

"Selain disitu ya ada SMK YPKK yang sama-sama terdampak. Mereka dapat ganti tanah kas desa. Nah kalau yang SMK Negeri 1 ini kan milik negara, tentu beda penyelesaiannya," jelas Krido.

Dihubungi Tribunjogja.com, Pejabat Pembuat Komitemen (PPK) Satker Kementerian PUPR PJBH trase Yogyakarta-Solo Totok Wijayanto mengatakan, sedikitnya ada delapan instansi sekolah yang terdampak pembangunan tol Yogyakarta-Solo itu.

Ia enggan merinci instansi sekolah mana saja yang telah terdampak pembangunan tol, namun disebutkan lima kecamatan, yakni Kecamatan Tamanmartani, Condongcatur dan Tlogodadi masing-masing satu sekolah, Caturtunggal tiga sekolah, serta Sinduadi dua sekolah.

Pada prinsipnya pembebasan lahan sekolah sama halnya dengan proses pembebasan regular.

"Semuanya akan dibayar, baik itu bangunan maupun lahan. Prinsipnya ya sama seperti pembebasan lahan yang lainnya," katanya.

Masih kata Totok, untuk saat ini tim pengadaan lahan masih belum merambah terhadap pembebasan lahan dan bangunan sekolah.

Sehingga, ia belum bersedia menjelaskan secara detail mekanisme pembayaran dan pembebasan lahan khusus untuk bangunan sekolah.

"Kami belum merambah ke situ, tapi yang jelas akan koordinasi dengan pihak sekolah, dan pemerintah DIY," ujarnya.

Berita Terkini