Yogyakarta

Vaksinasi Lansia di DI Yogyakarta Masih Minim, Dinkes DIY Pikirkan Opsi Vaksin Massal

Penulis: Yuwantoro Winduajie
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yuwantoro Winduajie

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Cakupan vaksinasi bagi warga usia lanjut (lansia) di DI Yogyakarta masih tergolong minim.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DIY hingga Senin (15/3/2021) lalu, dari total sasaran sebanyak 295.349 warga lansia, 6.854 diantarnya telah tervaksin.

Jika dipresentase artinya baru 2,3 persennya yang menerima vaksin.

Apabila disandingkan dengan data vaksinasi terhadap pelayan publik, terdapat perbedaan tingkat cakupan yang signifikan.

Baca juga: Pemda DI Yogyakarta Kembali Gelar Vaksinasi Massal, Targetkan 12.500 Orang Tervaksin 

Rinciannya, dari 334.754 pelayan publik tervaksin, hingga awal pekan ini ada 49.789 pelayan publik yang menerima suntikan dosis pertama atau sebesar 14,8 persen dari total sasaran.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie mengungkapakan, kendala vaksinasi terhadap lansia adalah karena mereka membutuhkan perhatian khusus dibandingkan kelompok masyarakat lain.

"Mengawalnya harus lebih ketat. Kalau usia 60-65 kan masih sehat lah ya. Tapi kalau sudah umur 70 umur 80 kan ya dokter ahli harus siap," terang Pembayun, Selasa (6/3/2021).

Disinggung apakah memiliki rencana menggelar vaksin massal khusus lansia, Pembayun mengaku masih melakukan pembahasan terhadap opsi tersebut.

Seperti yang diungkapkannya tadi, lansia merupakan kelompok rentan sehingga pelaksanaan vaksinasi massal harus dilakukan dengan persiapan khusus dan kehati-hatian.

"Nanti kita bicarakan dulu," ungkapnya.

Baca juga: Dinkes DIY Upayakan Gelar Vaksinasi Lebih Banyak untuk Budayawan dan Seniman

Sejauh ini, vaksinasi lansia dilakukan di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) seperti RS yang tersebar di DIY.

Sebagian daerah juga ada yang menggelar vaksinasi lansia di Puskesmas.

"Karena memang secara prosedural (lansia) itu harus di fasyankes. Boleh di puskesmas boleh di rumah sakit. Di kabupaten ada beberapa yang boleh di Puskesmas. Tapi ada juga yang berhati-hati. Lebih banyak rumah sakit disiapkan. Karena potensi risiko yang lebih besar," tambah Pembayun.

Untuk terus memperluas cakupan vaksinasi, Pembayun akan terus melakukan sosialisasi baik melalui forum komunikasi, Komisi Daerah (Komda) Lansia, kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Kepala Dinkes Kota Yogya, Emma Rahmi Aryani menuturkan, pelaksanaan vaksinasi di wilayah ini masih berlangsung di 10 RS dan dua Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA).

"Datanya kita persenan. Dosis satu ada 9,91 persen lansia tervaksin. Tahap dua baru 0,2 persen," terangnya. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini