Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aktivitas erupsi Gunung Merapi masih belum berhenti hingga Sabtu (13/3/2021).
Pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pukul 00.00-06.00, ada 7 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1 km ke arah barat daya.
Pada periode ini, gunung tampak jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.
Baca juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG Yogyakarta Hari Ini, 13 Maret 2021
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Dalam periode itu, juga terjadi 32 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-16 mm berdurasu 11-70 detik.
Juga, ada 2 gempa hembusan dengan amplitudo 4-5 mm dan durasi 15 detik.
Tercatat juga gempa tektonik lokal sekali dengan amplitudo 2 mm dan durasi 21 detik.
Secara meteorologi, cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
Suhu udara 13-27 °C, kelembaban udara 68-95 %, dan tekanan udara 569-704 mmHg. Volume curah hujan 9 mm per hari.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Baca juga: Ini Doa Memohon Keselamatan di Dunia dan di Akhirat, Doa Sapu Jagat, Disertai Terjemahan Indonesia
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hanik menyampaikan, daerah di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari.
"Diharapkan dapat berlangsung seterusnya. Namun, jika terjadi perkembangan erupsi yang mengarah ke daerah tersebut setidaknya masyarakat sudah memanfaatkan waktu yang ada dengan baik. Hal ini sesuai dengan konsep living harmony dengan Merapi," tandasnya. (ard)