Kota Yogyakarta

Disinyalir Jadi Penyebab Banjir, Pemkot Yogya Selidiki Kerusakan SAH di Jalan Jambon

Penulis: Azka Ramadhan
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi saluran air di Jalan Jambon yang meluap dan diduga memicu banjir di Kricak.
Kondisi saluran air di Jalan Jambon yang meluap dan diduga memicu banjir di Kricak.

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah melakukan pengecekan mendalam soal sengkarut masalah banjir di Kricak, Tegalrejo.

Saluran air hujan (SAH) yang berlokasi di Jalan Jambon pun dinilai jadi sumber permasalahan, sehingga harus segera dibenahi.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti mengungkapkan, meski lokasinya berada di perbatasan wilayahnya dengan Sleman, drainase yang dibangun Pemda DIY itu menjadi kewenangannya.

"Dulu kan ada pelebaran jalan. Pembebasan lahannya oleh Sleman, drainasenya dibangun provinsi, kita di pengaspalan jalannya. Drainasenya memang di jalan kota, sehingga jadi kewenangan kita," terangnya, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: 25 KK di Kampung Blunyahrejo Yogyakarta Kebanjiran, Warga Gotong Royong Bersihkan Sisa Lumpur

Namun, sampai sejauh ini, Umi belum dapat memaparkan sumber permasalahan yang membuat air senantiasa meluap hingga pemukiman warga tersebut.

Hanya saja, ia berujar, kerusakan yang terjadi sekarang, berasal dari saluran utamanya, yang berada di tengah-tengah SAH.

"Makanya kita cek dulu, meluapnya itu dari saluran yang di tengah, saluran utamanya. Kita baru cek dari luar itu, belum memungkinkan untuk masuk ke dalam karena masih penuh dengan air. Sehingga, kita belum tahu, apa yang membuat sampai terhambat seperti itu, ya," tambahnya.

Umi pun tak menampik, dalam beberapa tahun terakhir, setiap intensitas hujan meningkat, lokasi tersebut selalu digenangi air.

Baca juga: Sengkarut Problem Banjir Tahunan di Kricak Kota Yogya

Munculnya kejadian tempo hari, Rabu (3/3/2021), dimana air sampai menerjang pemukiman warga, Pemkot berjanji bakal menyelesaikannya secepatnya.

"Kita usahakan, bisa diselesaikan setelah kita cek. Kalau misal buntu, ya langsung ditangani. Akan kita hitung ulang, karena setiap tahun di situ banjir. Kita harus cek dulu itu, karena dulu yang bangun provinisi," katanya.

Mantan Kabid Binamarga DPUPKP Kota Yogyakarta tersebut menuturkan, sejak dibangun pada kisaran 2015, SAH ini belum pernah mendapat sentuhan perbaikan.

"Kalau perbaikan selama ini cuma jalan-jalan yang rusak, belum pernah memperbaiki saluran utamanya. Kalau yang 2018 itu dari Sleman, memperbaiki saluran pengairan. Dari Sleman itu yang memperbaiki," ujarnya. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini