Pengembang pun cukup menulis aplikasi sekali saja dalam Java, kemudian virtual machine akan menjalankannya di sistem manapun, tanpa harus ditulis dan dikompilasi ulang.
Masalahnya, karena harus menangani kode Java original aplikasi, kode hasil translasi, berikut proses emulasinya sendiri, virtual machine ini kompleks dan membutuhkan memori serta sumberdaya besar.
Selain itu, di Java, memori yang sudah tidak terpakai lagi oleh aplikasi harus didaur ulang lewat proses yang dikenal sebagai Garbage Collection, supaya bisa dipakai oleh aplikasi lain.
Supaya bisa berjalan efektif, Garbage Collection membutuhkan RAM dalam jumlah besar.
Kalau RAM yang tersedia tidak mencukupi, maka perangkat akan terlalu sering mendaur ulang memori sehingga menurunkan kinerja.
Virtual machine Java dan proses manajemen memori inilah yang menyebabkan pabrikan Android seringkali menanam RAM berkapasitas besar, untuk memastikan perangkatnya bisa berjalan mulus.
Proses virtual machine Android sebenarnya sudah ditingkatkan sehingga tidak lagi menyita banyak sumberdaya seperti dulu.
Tapi aplikasi-aplikasi Android juga berkembang menjadi lebih besar dan kompleks sehingga membutuhkan lebih banyak memori.
Situs AndroidInfotech menerangkan bahwa dalam hal notifikasi ini, cara kerja aplikasi Android mirip dengan komputer.
Tiap aplikasi, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (10/2/2021), mesti benar-benar berjalan di latar belakang untuk bisa menerima notifikasi.
Kalau aplikasi tidak berjalan, maka notifikasi (push) tak akan diterima. Hal tersebut tentu bisa menjadi masalah untuk aplikasi yang membutuhkan respon segera, misalnya WhatsApp.
Semakin banyak aplikasi yang aktif, maka memori yang digunakan makin besar pula. Sementara itu, aplikasi iOS tak harus berjalan di memori untuk bisa menerima notifikasi. Sebab, berbeda dari Android, aplikasi di iPhone tak tersambung langsung ke server, melainkan lewat perantara server Apple.
Keuntungannya, aplikasi iOS tak harus senantiasa aktif untuk bisa menerima notifikasi. Server aplikasi akan mengirim notifikasi ke server Apple terlebih dahulu.
Kemudian, server Apple akan mengirim notifikasi ke perangkat dan mengaktifkan aplikasi terkait.
Dengan begini, perangkat juga tak perlu membuka banyak port komunikasi ke server berbeda untuk tiap aplikasi -misalnya ke server Facebook, Telegram, dan seterusnya- melainkan cukup dengan port ke server Apple saja sehingga lebih jauh menghemat pemakaian memori.