TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memberikan warning kepada seluruh petugas kemamanan Malioboro supaya bisa memperlakukan setiap pengunjung dengan sopan dan menjunjung tinggi tata krama.
Diberitakan sebelelumnya, dugaan perilaku tak sopan yang dilakukan petugas keamanan di Malioboro terhadap seorang pengunjung perempuan viral di media sosial, usai akun yang mengaku sebagai korban mengungahnya ke twitter, pada Sabtu (6/2/21) pukul 18.29 WIB lalu.
"Orang bekerja itu kan tidak boleh berkomentar apa-apa ya, terkait pakaian khususnya. Kecuali, pakaiannya itu tidak sopan. Tapi, itu hanya dengan memberi pemahaman," terangnya, saat dikonfirmasi pada Senin (8/2/2021).
Orang nomor dua di Kota Yogyakarta itu mengungkapkan kejadian ini menjadi pembelajaran bagi para petugas di lapangan, untuk lebih menjaga sikap.
• Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Berharap Ada Mediasi Terkait Kasus Dugaan Pelecehan di Malioboro
• Dugaan Wisatawan Dilecehkan di Malioboro, Ini Kata Pengamat Pariwisata UGM
• Seorang Pengunjung Perempuan Diduga Jadi Korban Catcalling Oknum Petugas Keamanan Malioboro
Sehingga, insiden semacam ini tidak terulang lagi di destinasi manapun di Kota Pelajar.
"Ya, ini jadi pelajaran, bagaimana kita harus memberikan pembinaan terkait tata krama dan sopan santun, terutama kepada teman-teman di Jogoboro," jelas Heroe.
Lebih lanjut, sampai sejauh ini, ia belum mengetahui secara pasti duduk perkara dari kejadian dugaan catcalling itu. Tapi, menurutnya, ketika oknum-oknum yang diduga sebagai pelaku sudah dibina, berarti jelas ada kesalahan.
"Saya kira, kalau sudah diberi sanksi, berarti dia salah. Kita harus bersikap baik pada semua tamu, terhadap siapapun. Jangan sampai terjadi kembali sesuatu yang dianggap merendahkan dan melecehkan," tegasnya. (Tribunjogja/Azka Ramadhan)