TRIBUNJOGJA.COM - Registrasi akun LTMPT SNMPTN 2021 resmi ditutup pada 1 Februari kemarin.
Bagi yang sudah memiliki akun LTMPT tentunya bisa mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri tahun 2021.
Namun tentunya para calon mahasiswa ini perlu melakukan persiapan matang, terutama dalam memilih program studi atau prodi yang tepat sehingga tidak salah pilih.
Dalam seleksi SNMPTN tahun ini, ketentuan yang diberikan sedikit berbeda.
Karenanya, siswa perlu memperhatikan apa yang boleh dan tidak boleh di seleksi jalur ini.
Melansir laman resmi jika peserta bisa memilih jurusan Sains dan Teknologi (Saintek) atau Sosial Humaniora (Soshum) di universitas favorit.
Peserta diimbau untuk berhati-hati dalam memilih prodi di SNMPTN tahun ini.
Jika peserta dinyatakan lulus SNMPTN, dia tidak diperbolehkan lagi mendaftar UTBK-SBMPTN 2021.
Selain tidak bisa mengikuti UTBK, siswa yang lulus SNMPTN 2021 juga tidak bisa mendaftar sekolah kedinasan seperti STAN.
"Karena kedinasan sudah meminta data dari LTMPT, dan di dalam sistem juga tidak memungkinkan mereka (peserta SNMPTN) yang sudah diterima mengikuti tes lagi, tentu berakibat tidak ada nilai UTBK yang bisa dikirimkan untuk yang bersangkutan ke sekolah kedinasan," terang Prof. Nasih, Ketua LTMPT, pada peluncuran SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2021, Senin (4/1/2021) lalu.
• Ditutup 1 Februari, Segera Registrasi Akun LTMPT untuk SNMPTN 2021 Via Portal.ltmpt.ac.id
• Cara Registrasi dan Verifikasi Akun Siswa di LTMPT SNMPTN 2021 via Portal.ltmpt.ac.id
Prodi saintek terketat SNMPTN 2020
Sebagai pertimbangan dalam memilih jurusan kuliah, siswa bisa menggunakan data jurusan terketat di SNMPTN tahun lalu.
Merangkum data dari LTMPT, berikut daftar prodi dengan keketatan tertinggi di SNMPTN 2020:
1. Teknik informatika Universitas Padjadjaran: 1,2 persen.
2. Farmasi Universitas Diponegoro: 1,26 persen.