TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul memastikan 27 Puskesmas sekaligus 2 Rumah Sakit plat merah yaitu RSUD Panembahan Senopati dan RSPAU Hardjolukito secara resmi telah teregister sebagai fasilitas layanan kesehatan yang akan melakukan program vaksinasi Covid-19 di Bantul.
Kendati demikian, ada beberapa rumah sakit swasta yang nantinya akan diusulkan agar bisa ikut melayani vaksinasi.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Bantul, Abednego Dani Nugroho mengatakan, rumah sakit swasta sebagai tambahan untuk program vaksinasi saat ini baru sebatas diusulkan.
Pihaknya mengaku masih menunggu keputusan dari Kepala Dinas Kesehatan.
Baca juga: UPDATE Virus Corona 2 Januari 2021: Kasus Baru Bertambah 7.203, Total Kumulatif Kini Jadi 758.473
Baca juga: Daftar 76 Zona Merah Covid-19 Kabupaten/Kota di Seluruh Indonesia, Jateng Tercatat Paling Banyak
"Nanti (jika) SK keluar, kemudian fasilitas layanan kesehatan tersebut akan didaftarkan," terangnya, Sabtu (2/1/2021).
Abed mengatakan, fasilitas layanan kesehatan swasta yang akan didaftarkan berjumlah sekitar 10 rumah sakit.
Jumlah tersebut bisa bertambah namun bisa juga berkurang.
Pihaknya mengaku akan memastikan terlebih dahulu dari sisi sarana dan kesiapan.
Apakah rumah sakit tersebut benar-benar mampu sekaligus mau untuk melayani vaksinasi Covid-19.
Disinggung kapan vaksin akan mulai didistribusikan dari pusat ke daerah, Abed mengaku belum mengetahui.
Pihaknya masih menunggu kabar dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saat ini, sembari menunggu vaksin datang, sejumlah persiapan terus dilakukan.
Di antaranya dengan mempersiapkan pelatihan tahap ke-dua bagi tenaga kesehatan yang telah ditunjuk sebagai vaksinator.
Sama halnya seperti tahap pertama, pelatihan tahap kedua akan dilaksanakan secara daring.
"Pelatihan tahap kedua minggu ini, tetap online oleh Bappelkes Semarang. Meterinya kemungkinan sama," jelas Abed.
Diketahui, untuk program vaksinasi, Dinas Kesehatan Bantul sudah melakukan berbagai persiapan.
Di antaranya pendataan sasaran awal, menyiapkan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) lengkap dengan 2 petugas vaksinator.
Petugas kesehatan yang ditunjuk sebagai vaksinator tersebut, bahkan sudah mendapat pelatihan daring Nasional tahap pertama.
Nantinya, vaksin tahap pertama akan diprioritas kepada tenaga kesehatan dengan jumlah di Bantul sekitar 4.000-an orang serta petugas esensial garda terdepan.
Lalu, ada syarat teknis lain, misalnya, mereka calon penerima vaksin adalah warga dengan rentang usia 18-59 tahun.
Tidak memiliki penyakit Komorbid, seperti diabetes militus, jantung maupun hipertensi.
Termasuk ibu hamil dan sedang menyusui tidak mendapatkan vaksin.
Menurutnya, calon penerima vaksin tahap pertama yang sudah masuk dan terdaftar di sistem satu data Covid-19 vaksinasi akan mendapatkan SMS Blast dari Kementerian Kesehatan mulai tanggal 31 Desember 2020.
"Semua itu datanya ada di BPJS Kesehatan," kata Abed.
Baca juga: Diperpanjang Sampai Maret 2021, Begini Cara Klaim Token Listrik Gratis
Baca juga: Mobilitas Tinggi Sebabkan Transmisi Lokal Merata, Lima Kecamatan di Bantul Jadi Zona Merah Covid-19
Sementara itu, Juru Bicara Percepatan Penanganan covid-19 Bantul, dr SW Joko Santoso mengatakan, paket vaksin Covid-19 yang nantinya didistribusikan oleh Pemerintah Pusat dimungkinkan sudah lengkap dengan alat suntik, sehingga Pemerintah Daerah tidak perlu lagi menganggarkan untuk membeli kebutuhan diluar program vaksinasi.
"Semua sudah ditanggung oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah tidak lagi mengeluarkan anggaran," tuturnya.
Adapun soal merek vaksin Covid-19 yang akan diberikan secara gratis kepada masyarakat itu, Oki mengatakan ada sejumlah merek namun yang akan diberikan, nantinya dipastikan sudah mendapatkan emergency use authorization atau izin untuk penggunaan produk medis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Sehingga vaksin tersebut mendapat kepastian aman, saat digunakan," ujar dia. (rif)