TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL- Pandemi Coronavirus Disease-2019, memaksa umat manusia untuk membatasi aktivitas di luar rumah, dan harus beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Tidak terkecuali saat merayakan ibadat Natal 2020.
Kediaman Daru Waskita, warga dusun Gunungan, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul tampak sepi. Berbeda dibanding tahun sebelumnya. Di mana setiap Natal, selalu ramai oleh kedatangan keluarga besar adiknya dari Jawa Tengah. Tahun ini, tidak ada yang datang. Sebab, masih dalam situasi pandemi, sangat tidak memungkinkan.
"Keluarga adik saya di Semarang tidak pulang (ke Bantul). Tahun kemarin datang. Sekarang berhalangan, jadi tidak bisa berkumpul," ucapnya, dihubungi Jumat (25/12/2020).
Baca juga: 5 Tradisi Perayaan Hari Natal di Berbagai Negara
Menurutnya, Natal tahun ini sangat berbeda. Dilalui dengan kesederhanaan.
Daru bersama Istri, menjalankan ibadah misa di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran, Bambanglipuro pada Kamis (24/12/2020) malam.
Ibadah Misa di Gereja, kata dia, dilangsungkan dengan sederhana dan terbatas.
Pihak Gereja menerapkan Protokol Kesehatan secara ketat.
Tidak ada ornamen dan pernak-pernik Natal seperti biasanya.
Menurut dia, hanya ada kandang domba di samping Altar.
Umat yang datang juga dibatasi dan harus duduk berjarak, disesuaikan dengan asal wilayah.
Sehingga hanya bertemu dengan orang-orang dekat dalam satu wilayah saja.
"Biasanya kan ketemu teman-teman lain. Sekarang tidak bisa. Tempat duduk sudah diatur, dibagi per-wilayah," ungkap Daru, sembari mengatakan, ibadah Misa juga dilangsungkan lebih cepat dibanding Natal tahun sebelumnya.
Biasanya, kata dia, Misa besar di hari Natal dilangsungkan lebih lama yaitu hampir 2 jam.
Sekarang, dalam situasi pandemi, sehingga lebih cepat hanya sekitar 1,5 jam saja, dan setelahnya, umat tidak diperbolehkan foto apalagi salam-salaman.
Baca juga: Kado Natal Ini Cocok Untuk Kamu Berikan Pada Orang Tersayang dan Bisa Kamu Bikin Sendiri
"Jadi setelah Misa langsung pulang,"tuturnya.
Kendati demikian, Ia mengaku sangat bersyukur masih bisa mengikuti misa natal secara luring, meskipun dengan aturan prokes ketat.
Lain Daru, lain juga dengan Hiskia Andika, warga Temon, Kulon Progo. Gereja Kristen Jawa (GKJ) Temon, Kulon Progo tempat di mana Hiskia biasa melaksanakan kebaktian, melangsungkan Misa Natal secara terbatas dan daring.
Sebab, masih dalam situasi pandemi corona.
Hiskia memilih untuk mengikuti ibadah melalui siaran daring.
"Rasanya, ada yang berbeda," ungkapnya.
Ia mengaku Natal tahun ini tidak bisa salam-salaman, maupun berinteraksi langsung dengan kerabat dan umat yang lain.
"Saya merindukan suasana itu," ujar dia.
Natal tahun ini, Hiskia mengaku tidak ada persiapan khusus.
Hanya akan merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga besar, di rumah sang Nenek di Yogyakarta.
Natal tahun ini menurutnya dilalui dengan kesederhanaan.
"Paling masak-masak saja sederhana," ucapnya.
Baca juga: Tak Cuma Ucapkan Selamat Natal, Ternyata Ada Tradisi Makan Kalkun Saat Perayaan Natal
Patuhi Prokes
Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran, di Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul menerapkan protokol kesehatan pada pelaksanaan Misa Natal.
Hal itu sesuai dengan instruksi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul.
Ketua Dewan Paroki Gereja HKTY Ganjuran, Ari Setiawan menyampaikan, Misa Natal ditempatnya dilaksanakan sebanyak tujuh kali.
Dimulai dari Misa malam Natal, pada Kamis (24/12/2020) sebanyak tiga kali dan keesokan harinya, Jumat (25/12/2020), Misa Natal dilaksanakan sebanyak empat kali.
"Ini dilakukan karena saat ini masih masa pandemi, dan sesuai instruksi dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 maka umat yang ikut misa Natal dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas gereja," katanya.
Hal serupa juga dilakukan di Gereja Katolik, Santo Yakobus Klodran, Bantul.
Baca juga: Resep Masakan Natal Enak Praktis, Cocok Disajikan untuk Keluarga
Dalam kondisi prihatin, Ibadah Misa Natal dilangsungkan dengan sederhana seperti Misa Harian.
Konsepnya, dari 1.500 umat, pelaksanaan Misa dibagi menjadi 10 kelompok. Masing-masing kelompok 150 umat.
Ketua Panitia Natal di Gereja Katolik Santo Yakobus Klodran, Ignatius Supatah mengatakan, Misa Natal per-kelompok dimulai sejak Kamis (24/12/2020) sore hingga Sabtu (26/12/2020) dengan mengedepankan protokol kesehatan COVID-19.
Umat yang boleh mengikuti Misa, adalah umat dari Gereja Katolik Santo Yakobus Klodran dan diharuskan terlebih dahulu mendaftar.
Sebab, umat yang boleh masuk dan mengikuti Misa hanya mereka yang telah terdaftar dan memegang tiket.
Aturannya pun dibuat lebih ketat.
Antara lain, "yang datang dan ikut misa hanya umat yang sehat. Lalu, pemudik dari luar kota tidak diperbolehkan ikut," terang dia. ( Tribunjogja.com )