Yogyakarta

Analisis Kegempaan Gunung Merapi, BPPTKG Miliki 30 Stasiun Seismik

Penulis: Maruti Asmaul Husna
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satu di antara alat pengukur aktivitas gunung merapi adalah seismogram.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) saat ini dilengkapi dengan 30 stasiun seismik yang terdiri atas 26 stasiun broadband dan 4 stasiun shortperiod. 

Stasiun paling dekat berada di Pasarbubar dan paling jauh di stasiun Imogiri.

Hal itu disampaikan Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso dalam Siaran Informasi BPPTKG, Sabtu (5/12/2020). 

"Seismogram pada gunung api merekam semua getaran. Kemudian kami mencoba untuk menerjemahkan itu, utamanya proses migrasi magma," ujar Agus. 

Baca juga: BPPTKG : Aktivitas Merapi Indikasikan Magma Akan Keluar ke Permukaan

Ia menjelaskan, jenis gempa vulkanik gunung merapi setidaknya ada 6.

Kelompok gempa frekuensi tinggi di antaranya vulkano-tektonik dalam, vulkano-tektonik dangkal, dan fase banyak.

Kemudian, kelompok gempa frekuensi rendah, yaitu low frequency (frekuensi rendah), guguran, dan tremor. 

Hasil analisis data seismik rutin berupa katalog seismisitas, lokasi dan karakteristik sumber, energi gempa, dan energi kontinyu (RSAM). 

"Dari situ kami mencoba memahami apa yang terjadi saat ini dan apa yang sedang berlangsung dalam siklus jangka panjang. Sekaligus memprediksi apa yang akan terjadi," papar Agus. (Tribunjogja.com)

Berita Terkini