Ini Langkah Antisipasi Puskesmas Wates Minimalisir Potensi Penyakit Demam Berdarah di Kulonprogo

Penulis: Sri Cahyani Putri
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Demam Berdarah

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Dataran rendah dimungkinkan menjadi wilayah yang menjadi kasus temuan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kulonprogo.

Salah satunya di Kapanewon Wates. 

Sebab, Kapanewon Wates termasuk wilayah dataran rendah di Kabupaten Kulonprogo, dimana nyamuk Aedes aegypti dapat hidup di tempat tersebut.

Karena nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit DBD hanya bisa hidup di ketinggian kurang dari 500 meter. 

Merujuk data dari Puskesmas Wates hingga November 2020, terdapat sebanyak 28 kasus DBD dan 42 kasus Dengue Fever (DF). 

Kepala Puskesmas Wates, dr Eko Damayanti, mengatakan untuk itu berbagai upaya antisipasi dilakukannya dalam meminimalisir penyakit demam berdarah di wilayah setempat. 

Adapun sebagai upaya pencegahan, Puskesmas Wates melakukan penyelidikan epidemiologi ke lokasi timbulnya kasus untuk dilakukan penanganan. 

"Untuk penanganan pasien, kami melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Nantinya pasien bisa menjalani rawat jalan maupun dirujuk ke rumah sakit apabila kondisinya tidak mendukung untuk dilakukan rawat jalan," ucapnya Rabu (2/12/2020). 

Selain itu, dilakukan penyelidikan epidemiologi ke lokasi dengan pemantauan jentik-jentik nyamuk pada radius 100 meter dari lokasi tersebut oleh kader dan supervisi kelompok kerja nasional (pokjanal) DB kapanewon. 

"Kami juga mendistribusikan abate atau larvasida cair ke masyarakat sebagai obat pembunuh jentik-jentik nyamuk," kata dia. 

Setelah itu, pihaknya juga melakukan fogging rumah penduduk. 

Sementara untuk lebih meningkatkan pemahaman kepada masyarakat terkait bahaya dari penyakit demam berdarah, Puskesmas Wates juga melakukan penyuluhan ke masyarakat setempat.

( tribunjogja.com )

Berita Terkini