"Saya ikut menunggui waktu bapak di ICU, di dalam itu ada Ibu (istri Ki Seno Nugroho) dan saya, lalu di luar itu ada Pak Bagyo dan Pak Gunawan," tuturnya saat ditemui pada acara tujuh hari meninggalnya Ki Seno Nugroho, Senin (9/11/2020) malam.
Ambar mengatakan saat berada di dalam ICU, ia menuturkan saat itu dirinya hanya berdua bersama istri Ki Seno yang juga menunggu di dalam ruangan.
Ditambahkannya, saat itu dirinya juga mengatakan Ki Seno masih bisa menggerakkan beberapa anggota tubuhnya.
"Waktu saya masuk (ke ICU) itu masih sempat saya tanyai 'Pak, Pak,' begitu, dan waktu itu bapak itu masih bisa gerak-gerak. Tapi terus selang beberapa menit, beliau udah nggak ada," imbuh dia.
Ia pun mengaku dirinya melihat wajah terakhir Ki Seno Nugroho saat dinyatakan telah meninggal dunia.
"Bapak itu meninggal (wajahnya) masih dalam keadaan tersenyum gitu, sampai akhirnya saya tutup dengan ucapan Innalillahi wa innailahi rajiun," kata Ambar.
"Itu yang tak inget-inget sampai sekarang, saya benar-benar kehilangan banget," tambahnya.
Sosok yang Dermawan
Ambar pun menuturkan beberapa kenangannya bersama mendiang Ki Seno Nugroho.
Di matanya, Ki Seno Nugroho merupakan sosok yang layaknya orangtua dan sangat mengayomi.
Selain itu, Ki Seno juga dikenalnya sebagai sosok dermawan dan orang yang tidak bisa melihat orang lain susah.
"Pak Seno udah seperti orangtua, beliau itu dermawan dan tidak pernah membeda-bedakan, dari segala hal kecil pun saya ingat beliau itu baik," ujarnya.
Ambar menceritakan, pernah suatu ketika, dirinya melihat Ki Seno Nugroho membeli koran dari seorang pengasong koran.
Kepada pengasong tersebut, kata Ambar, Ki Seno memberikan uang sebesar Rp50 ribu.
"Beli korannya beliau pakai uang Rp50 ribuan itu dan gak mau pakai kembalian. yang jelas beliau itu nggak mau melihat orang lain sedih atau susah," kenangnya.