Penjelasan BPPTKG Yogyakarta Terkait Guguran Lava di Puncak Gunung Merapi, Tanpa Disertai Awan Panas

Penulis: Maruti Asmaul Husna
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Visual guguran Gunung Merapi yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu (8/11/2020).

Selanjutnya, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, di Kecamatan Dukun; Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); dan Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2).

Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah di Kecamatan Selo; Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); dan Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi).

Warga Dukuh Pajegan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten menaiki mobil untuk mengungsi ke barak pengungsian sementara, Minggu (8/11/2020). (TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan)

Selain itu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah di Kecamatan Kemalang; Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); dan Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang).

Hanik menambahkan, penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Di samping itu, pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Pesan Juru Kunci Merapi

Juru kunci Gunung Merapi, Mas Kliwon Suraksohargo Asihono, memberikan pesan kepada warga sekitar terkait peningkatan status Merapi yang kini di level Siaga.

Mas Asih, sapaan akrabnya, meminta pada warga yang tinggal dan hidup di lereng Gunung Merapi untuk meningkatkan kewaspadaan serta mengikuti anjuran pemerintah.

"Kenaikan dari waspada ke siaga, kalau menurut saya memang ada peningkatan (aktivitas Gunung Merapi) yang agak cepat," ujar pria yang akrab disapa Mas Asih itu saat ditemui Kompas.com, Sabtu (7/11/2020).

Mas Asih juga meminta agar masyarakat tak lengah.

"Kita harus hati-hati, menjaga keselamatan dan jangan lengah untuk memperhatikan Merapi itu sendiri. Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas," jelasnya.

Masbekel Anom Suraksosihono atau akrab disapa Mbah Asih, juru kunci Gunung Merapi. ((Kompas.com/Markus Yuwono))

Menurutnya, saat status waspada, radius bahaya berada dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Saat status siaga, radius bahaya berada dalam radius lima kilometer.

Mas Asih meminta masyarakat tak beraktivitas di radius bahaya tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini