Status Siaga Gunung Merapi

Skenario Pengungsi di Desa Glagaharjo Disesuaikan dengan Status Merapi

Penulis: Nanda Sagita Ginting
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para petugas tengah mempersiapkan kebutuhan tiap partisi sebelum digunakan pengungsi di barak Glagaharjo, pada Sabtu (07/11/2020).

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto mengatakan, skema pengungsian akan dilakukan sesuai dengan status Merapi.

"Ini kami sesuaikan dengan SOP nya. Karena, statusnya masih siaga maka kelompok rentan yang diutamakan dengan jumlah 133 orang dari total 500 penduduk di dusun Kalitengah Lor," jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Sabtu (07/11/2020) di barak pengungsi Glagaharjo.

Untuk kapasitas barak Glagaharjo dipastikan masih mampu menampung jumlah pengungsi  kelompok rentan dari dusun Kalitengah Lor.

Namun, sebagai antisipasi kekurangan tempat pihaknya pun sudah mempersiapkan tempat tambahan di SDN Cepitsari.

Baca juga: Pengungsi di Barak Glagaharjo Cangkringan Tinggal di Kamar Bersekat

"Kalau barak Galagaharjo, normalnya mampu menampung 450 orang namun yang dipakai setengahnya karena kondisi pandemi. Tetapi, kapasitas ini masih cukup untuk kelompok rentan," tuturnya.

Sementara itu, apabila terjadi kenaikan status Merapi menjadi level awas maka seluruh warga di Kalitengah Lor diharuskan mengungsi.

"Sesuai skenario , jika seluruh warga mengungsi, sebagian akan ditempatkan di barak Gayam. Jadi, sudah ada antisipasinya," ujarnya.

Tak hanya itu, barak Glagaharjo pun dilengkapi dengan beberapa fasilitas di antaranya dapur umum dan petugas puskemas. 

Untuk penerapan protokol kesehatan, pihaknya akan meyesuaikan dengan aturan pemerimtah. 

Baca juga: Meningkat, Deformasi Gunung Merapi 12 Cm/Hari pada 6 November 2020

"Semua prosedur prokes sudah dilakukan mulai cuci tangan, pemakaian masker, dan hand sanitizer. Namun, untuk rapid sendiri belum dilakukan mengingat dusun Kalitengah Lor masih dalam zona hijau," ujarnya.

Direncanakan, untuk hewan ternak akan mulai dievakuasi pada Minggu (08/11/2020) pagi.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sleman sebanyak 300 ekor sapi milik pengungsi yang akan dievakuasi.

Sebagian ternak akan ditempatkan  di bagian sisi timur Barak.

Sedangkan, yang masih produktif akan ditampung di kandang permanen yamg ada di sebelah utara.

"Untuk kebutuhan pakan ternak akan bekerja sama dengan dinas pertanian untuk mengaturnya," tambahnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkini