Gunung Merapi

GUNUNG MERAPI Siaga, Gelombang Perdana Warga Desa Wilayah Magelang yang Mengungsi

Penulis: Rendika Ferri K
Editor: Iwan Al Khasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pengungsian di tempat pengungsian Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jumat (6/11/2020). Pengungsi tinggal di bilik-bilik.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto, mengatakan, hari ini warga dari ketiga desa akan mengungsi pada Jumat (6/11/2020).

"Evakuasi sesuai konsep Desa Bersaudara, mengungsi secara mandiri. Mereka mengungsi bukan diungsikan. Konsep manajemen pengungsian berbasis masyarakat," katanya.

Pengungsian dilaksanakan secara bertahap.

Pertama, Warga Desa Krinjing terdiri dari Dusun Trono, Trayem, dan Pugeran yang sekarang mengungsi.

Kelompok rentan pertama diungsikan yakni anak-anak, balita, orang tua, ibu hamil, orang sakit dan penyandang disabilitas.

"Pengungsian bertahap. Pertama diungsikan kelompok rentan. Seperti anak-anak, balita, orangtua, ibu hamil, orang sakit dan penyandang disabilitas,” pungkas Edy.

Jempol Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengacungi jempol pengungsian yang ada di Kabupaten Magelang. Tempat pengungsian menerapkan protokol kesehatan dimana dibuat bilik-bilik untuk menjaga jarak antar pengungsi.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berinteraksi dengan pengungsi yang mengungsi di tempat pengungsian di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jumat (6/11/2020). (TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri)

"Jauh lebih baik dari yang saya mau. Kotak-kotaknya, saya pikir dulu begini pakai kardus. Tapi ini bisa pakai multiplex dan lebih gede lagi, sehingga antar keluarga bisa dibatasi. Dengan cara itu, meskipun merapi aktif, mereka mengungsi, tapi posisi yang ada di pengungsian, semua protokol kesehatan dijaga," katanya, Jumat (6/11/2020) saat memantau tempat pengungsian di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Sebelum masuk, para pengungsi juga dites rapid semuanya. Terutama kelompok rentan yang perlu mendapatkan perhatian.

Jika terdapat pengungsi yang reaktif, langsung dibawa ke rumah sakit rujukan untuk diswab.

"Tadi masuk, sama pak bupati langsung di rapid semuanya. Sehingga nanti kita akan bisa mengecek dan mereka adalah kelompok rentan yang perlu mendapatkan perhatian. Itu cara yang paling bagus. Mudah-mudahan menjadi inspirasi daerah yang lain," kata Ganjar.

Melalui cara ini, Ganjar berharap kelompok rentan ini tidak tertular. Dalam tempat pengungsian di Balai Desa Deyangan ini sendiri terdapat tiga orang yang reaktif. Mereka kemudian dibawa ke RS Merah Putih untuk selanjutnya diswab.

"Karena ini kelompok rentan, maka kita jaga. Jangan sampai kelompok rentan ini berpotensi tertular. Kalau ini tertular dan kelompoknya, maka ada potensi grafik kita itu yang tertinggi. Rentan, punya komorbid, sehingga meninggal. Tiga orang reaktif sampai sore ini. Nanti akan dibawa ke RS Merah Putih agar bisa diswab," katanya.

Sampai saat ini pengungsi baru dari Kabupaten Magelang. Kabupaten Boyolali dan Klaten sampai saat ini masih belum ada.

Halaman
123

Berita Terkini