Ia yang menonton di posisi terdepan, sampai menolak saat diajak pulang ayahnya.
Lewat bahasa campuran Jawa dan Indonesia, Ki Manteb secara khusus meminta semua penggemar Ki Seno Nugroho merenung.
“Yang kehilangan bukan hanya kalian, aku kelangan. Seno itu bisa terkenal, laris, aku senang bukan main. Ini berarti apa yang ku tanam benar-benar tumbuh,” kata Ki Manteb.
“Nah, saiki wis dipanggil Gusti, jangkane memang wis tekan semono, kodrate Seno,” lanjutnya sembari meminta siapa saja penggemar fanaik Ki Seno Nugroho merenung.
“Ayo merenung bareng, kalian nanti cari kira-kira siapa dalang yang bisa menggantikan rasa kehilangan Seno. Kira-kira siapa, kalian yang menentukan, bukan saya,” kata ki Manteb.
Dalang yang sabetannya memukai ini mengaku sudah berulang-ulang mengingatkan agar semua dalang dicintai warga.
Baca juga: Siaga Gunung Merapi, Empat Destinasi Wisata di Sleman Ditutup
Baca juga: Rumor Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia Bakal Ditunda, Ini Kata Ketua Umum PSSI
“Siapapun dalangnya, cintailah, biar wayang kulit semakin membanggakan dan popular. Meski memang setiap penggemar wayang itu pasti punya idola,” kata Ki Manteb.
Kepada putra almarhum Ki Seno, Gading Pawukir, secara khusus Ki Manteb Sudarsono menyampaikan sederet pesan, permintaan, sekaligus tawaran.
“Seno itu punya bibit bagu, cucuku Gading Pawukir. Ayo nak, bapak sudah tidak ada, aku ya paham bagaimana rasanya kehilangan bapak, tapi sudahilah sedihmu,” pinta Ki Manteb.
“Kamu tangisi seperti apapun, bapak sudah tiada. Unen-unen mengatakan mikul duwur mendem jero, dadi terusno sejarahe bapakmu,” lanjut Ki Manteb.
“Kamu senang wayangnya Mbah Manteb, ayo belajar sama Mbah Manteb. Bapakmu dulu yang membesarkan ya aku,” lanjutnya.
Baca juga: Pria di Mojokerto Racik Narkoba di Mini Lab Pribadi Miliknya, Ngakunya Belajar dari Internet
Baca juga: Sore Ini, Menkes Terawan Bakal Bicara Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia Bersama WHO
“Bermain wayang lah yang baik, kalau bisa lebihi bapakmu. Ikhlaskan bapakmu, kamu yang meneruskan dharmanya,” ujar Ki Manteb yang masih terus mendalang di usianya yang cukup sepuh.
“Mau meniru bapakmu, apik. Mau meniru Mbah Mantep, ayo, kapan-kapan suk ketemu Mbah Manteb, tak ajari, mumpung Mbah Manteb masih bisa mengajari,” lanjutnya di depan Ki Putut dan Ki Joko Edan.
Menutup rekaman videonya, Ki Putut Wijanarka berharap bisa datang ke rumah duka di Sedayu, Bantul, saat peringatan tujuh hari meninggalnya Ki Seno Nugroho. (Tribunjogja.com/xna)