Musang yang dibudidayakan bukan asal.
Seperti pada kontes, nilai jual musang akan semakin tinggi, jika hewan tersebut memiliki tubuh ideal dan memiliki kriteria-kriteria tertentu.
Mulai dari sisi kesehatan, musang memiliki postur tubuh yang baik, warna bulu yang cantik dan anggota badan yang lengkap.
"Kalau sini tergantung mulai Rp 8 juta sampai Rp 20 juta. Kalau usia nggak ngaruh, tapi warnanya. Misalnya ini usia dua bulan, tapi warnanya bagus, ditawar Rp 15 juta. Yang beli rata-rata mereka yang hobi. Ada beberapa kategori, normal, lokaliti, putih. Kalau dinilai dari segi kesehatan, terus postur tubuh, warna bulu, terus tubuhnya lengkap nggak. Taring juga tidak dipotong," katanya.
Hewan dengan nama latin Paradoxurus hermaphroditus itu tidak sulit dalam hal perawatan.
Baca juga: Jangan Panik, Ini Panduan Bagi Pemilik Hewan Peliharaan selama Pandemi Virus Corona
Cukup diberi makan nasi, buah-buahan seperti pisang, daging seperti ayam dan lele.
Sehari musang ini bisa makan tiga kali. Pagi, sore dan malam hari, menghabiskan beras 1,5 kilogram per hari, makanan anjing 1 kilogram (untuk lima hari).
"Kalau makanan pokok disini, nasi campur dog food. Kalau selingan kadang ya kasih daging terutama kepala ayam sama lele, sama kadang pagi kasih buah, kalau ada buah. Sehari dua kali, biasanya pagi sama sore. Tapi yang pokoknya malam, habis magrib. Kalau beras sehari 1,5 kg, dog food 1 kg buat 5 hari. Itu kan dicampur, tapi kalau murni dog food Cuma satu kali makan bisa 2 kg," tuturnya.
Setiap hari, hanya perlu membersihkan kandang dan memberi makan saja.
Kadang di peternakan milik Brewok diletakkan di atas kolam lele, sehingga kotoran yang keluar dari musang dapat langsung menjadi pakan ikan lele yang hidup di kolam di bawah kandang.
"Memang sengaja, kotoran langsung dimakan lele, biar mudah membersihkan. Perawatan nggak ribet, Cuma kasih makan. Yang penting kandang bersih, vaksin jarang, kecuali buat kontes," ujarnya.
Baca juga: Wisata Edukatif untuk Si Kecil di Yogyakarta, Tempat Belajar Mengenal Hewan dan Alam Luas
Peminat musang pandan ini dari berbagai daerah seperti Jakarta, Surabaya, Tangerang, Jogja, dan Bali. Musang ini dibeli biasanya untuk jadi hewan peliharaan tuannya.
"Penjualan biasa menggunakan media sosial. Kalau facebook, di facebook kan banyak, ada musang lover, tapi khusus buat jual beli, sekitaran Jawa Tengah ada, nasional ada. Kalau tahun pelihara dari tahun 2000-an. Jual sudah banyak, paling nggak 50-an ekor lebih. Biasanya untuk dipelihara, diikutkan kontes," tuturnya.
Dengan memelihara musang pandan ini, Brewok juga turut mengedukasi kepada masyarakat akan keberadaan musang pandan.
Selain budidaya, ia juga membuka wisata edukasi musang di peternakan yang ada di rumahnya sendiri.
Musang banyak diburu, tapi sebenarnya jika dibudidayakan dan dikembangkan, akan menjadi musang yang cantik dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
"Edukasi mengenalkan, ini hewan bisa dipelihara, bisa dikembangkan. Kalau untuk edukasi ke masyarakat. Kebanyakan pemburu juga, kalau gitu mencegah. Dipelihara, dikembangkan juga bisa," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)