Presiden AS Donald Trump Sebut Udara di India Kotor, Netizen Marah Sekaligus Introspeksi

Penulis: Joko Widiyarso
Editor: Joko Widiyarso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan umum menunjukkan kabut asap di Sonipat di negara bagian tetangga, Haryana, Delhi pada tanggal 23 Oktober 2020.

Menyusul pernyataan tersebut, banyak tangkapan layar tweet dari Indeks Kualitas Udara di Delhi yang telah meningkat ke tingkat "parah" di beberapa bagian kota.

Baca juga: Soal Rencana Uji Coba Pelarangan Kendaraan Bermotor di Malioboro, Begini Respon Paguyuban Bentor

Baca juga: Bebas Denda Pajak Kendaraan Bermotor di Yogyakarta Diperpanjang Hingga 31 Desember 2020

Netizen bernama Kiran Manral men-tweet bahwa "udara mencapai tingkat toksisitas setiap tahun".

"Alih-alih dihina dan kesal, bisakah kita menganggapnya sebagai tantangan untuk membersihkan lingkungan dan udara kita? Jadi tidak ada yang berani mengatakan itu lagi," tulisnya.

Lonjakan kualitas udara dalam beberapa pekan terakhir adalah berita buruk bagi perjuangan India melawan virus corona karena beberapa penelitian di seluruh dunia telah mengaitkan polusi udara dengan jumlah kasus dan kematian Covid-19 yang lebih tinggi.

Dan dokter serta ahli epidemiologi telah memperingatkan bahwa udara beracun hanya akan menghambat upaya India melawan virus.

Berita Terkini