TRIBUNJOGJA.COM - Satu juta orang telah meninggal karena COVID-19 dan lebih banyak lagi yang menderita karena pandemi tersebut.
Tonggak sejarah ini adalah momen yang sulit bagi dunia tetapi ada secercah harapan yang menyemangati kita sekarang dan di masa depan.
Hanya sembilan bulan setelah virus pertama kali diidentifikasi, beberapa ilmuwan terbaik di dunia secara kolektif mengembangkan tes untuk mendiagnosis kasus, mengidentifikasi perawatan.
Beberapa diantaranya adalah meneliti kortikosteroid untuk mengurangi kematian pada kasus COVID-19 yang paling parah, dan menghasilkan kandidat vaksin yang sekarang dalam uji coba fase tiga terakhir.
“Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunggu terobosan lebih lanjut dari para saintis,” ungkap Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
• WHO Luncurkan Alat Rapid Test Murah Seharga Rp70 Ribu, Bantu Negara Miskin Deteksi Virus Corona
Sementara itu, WHO telah melihat bahwa virus dapat secara efektif dibendung melalui penerapan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang telah dicoba dan diuji.
Banyak negara telah mendorong respons semua-pemerintah, semua-masyarakat. Dengan infrastruktur kesiapsiagaan yang tepat, mereka dapat bertindak lebih awal untuk mengatasi wabah sebelum penularannya tidak terkendali.
“Salah satunya Thailand. Negeri Gajah Putih itu memiliki sistem medis dan kesehatan masyarakat yang memiliki sumber daya yang baik,” ujarnya.
Diinformasikan oleh nasihat ilmiah terbaik yang tersedia, dan tenaga kesehatan komunitas yang terlatih dan berkomitmen, otoritas Thailand bertindak tegas untuk menekan virus, untuk membangun kepercayaan dan untuk meningkatkan kepercayaan publik.
• Begini Format Pendistribusian Vaksin Virus Corona Menurut WHO
Italia adalah salah satu negara pertama yang mengalami wabah besar di luar China dan dalam banyak hal merupakan pelopor bagi negara lain.
“Belajar dari pengalaman Wuhan, Italia menerapkan tindakan tegas dan mampu mengurangi penularan serta menyelamatkan ribuan nyawa,” tambahnya.
Persatuan dan solidaritas nasional, dikombinasikan dengan dedikasi dan pengorbanan petugas kesehatan, dan keterlibatan rakyat Italia membantu mengendalikan wabah.
Meskipun Amerika sejauh ini menjadi wilayah yang paling terpengaruh, Uruguay telah melaporkan jumlah kasus dan kematian terendah di Amerika Latin, baik secara total maupun per kapita.
Ini bukan sebuah kecelakaan. Uruguay memiliki salah satu sistem kesehatan yang paling kuat dan tangguh di Amerika Latin, dengan investasi berkelanjutan berdasarkan konsensus politik tentang pentingnya berinvestasi dalam kesehatan masyarakat.
• WHO Sebut Wabah Virus Corona di Dunia Bisa Selesai Kurang dari Dua Tahun
Pakistan mengerahkan infrastruktur yang dibangun selama bertahun-tahun untuk polio guna memerangi COVID-19.