TRIBUNJOGJA.COM -Dunia hingga kini masih menghadapi pandemi Virus Corona termasuk di Tanah Air. Di Indonesia, pandemi Virus Corona telah berlangsung 6 bulan lamanya.
Waktu 6 bulan bukanlah waktu yang singkat. Dan hingga kini kasus Virus Corona (COVID-19) belum juga menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Akhir Agustus hingga kini, jumlah kasus harian justru bertambah dengan angka di atas 2000 orang.
Semua orang mungkin lelah dan bosan menghadapi pandemi COVID-19 ini. Jika sudah ada vaksin, apakah pandemi berakhir?
Dunia berubah sejak pertama kali diumumkan virus misterius yang menginfeksi warga Wuhan, China pada 31 Desember 2019.
Akhirnya diketahui itu adalah virus corona baru SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyait baru, COVID-19.
Dua bulan setelah itu, tepatnya 2 Maret 2020, Indonesia mengumumkan kasus pertama COVID-19.
Sejak saat itu, pola hidup kita berubah. Karena virus dan penyakit ini baru, dunia belum memiliki vaksin untuk mencegah penularannya.
• Kepala LBM Eijkman Ungkap Fakta Hasil Penelitian Mutasi Virus Corona D614G, Benarkah Lebih Menular?
Hingga saat ini, ada lebih dari 100 kandidat vaksin yang sedang dikembangkan para ilmuwan di seluruh dunia. 36 vaksin dalam uji klinis ke manusia dan sekitar 90 kandidat lain memasuki uji praklinis atau diberikan kepada hewan.
Indonesia, melalui Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman pun tengah mengembangkan vaksin yang dinamai vaksin merah putih.
Dari seluruh kandidat vaksin yang ada, ditargetkan pada pertengahan 2021 nanti kita sudah menemukan vaksin COVID-19 yang aman dan efektif meningkatkan respons kekebalan tubuh. Namun yang menjadi pertanyaan, jika nanti vaksin tersedia dan sudah dibagikan ke semua orang, apakah otomatis pandemi berakhir dan kita bisa menjalani hari seperti sebelum pandemi?
• UPDATE 3 September 2020: Rekor Lagi, Kasus Baru Bertambah 3.622, Jumlah Total COVID-19 Jadi 184.268
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof Amin Soebandrio memberi pandangan terkait pertanyaan ini.
Amin mengakui, semua orang berharap Vaksin COVID-19 segera ditemukan agar kita dapat kembali ke kehidupan sebelum pandemi.
Namun Amin mengingatkan, meski vaksin ditemukan dan akhirnya dipasarkan, semua orang tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan yang diterapkan selama pandemi ini.
"Jadi misalnya awal tahun depan vaksin sudah tersedia, bukan berarti hari itu juga pandemi selesai," jelas Amin dalam acara digital media briefing Dukungan untuk Percepatan Penelitian Vaksin Covid-19 yang diadakan Kamis (3/9/2020).