Ia mengatakan, biasanya kondisi normal dirinya mampu meraih omzet hingga Rp1 juta per harinya.
Kini, sepinya pembeli membuat omzetnya menjadi tak menentu.
"Gimana lagi, rata-rata yang pembeli di sini kan wisatawan dari luar daerah yogyakarta. Selama pandemi kan sudah banyak aturan terkait kunjungan wisata. Tentunya banyak dari mereka (wisatawan) memilih menunda perjalanan ke sini," terangnya.
Sementara itu, Alimah pun berharap agar kondisi bisa cepat stabil.
Sehingga produktivitas para pedagang di Malioboro bisa pulih kembali. (TRIBUNJOGJA.COM)