Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Proyek pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Solo akan memulai tahap pemasangan patok pada Agustus 2020.
Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman akan menjadi wilayah pertama yang diintervensi untuk pembebasan lahan dan penetapan patok pembangunan.
Camat Kalasan, Siti Anggraeni Susila Prapti mengatakan sejak awal sosialisasi pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Solo memang dikatakan pembangunan akan dimulai dari arah timur, sehingga Kecamatan Kalasan mendapat giliran pertama di DIY.
• Dispertaru DIY Segera Gelar Sosialiasi Pertama ke Tambakrejo Terkait Ruas Tol Yogyakarta-Bawen
“Dari awal sosialisasi, kemudian konsultasi publik itu memang dimulai dari timur, dari Kalasan. Mungkin juga nanti untuk pengukuran pun oleh tim dari provinsi,” ujar Siti saat dihubungi Tribunjogja.com, Jumat (17/7/2020).
Ia melanjutkan, sejauh ini tidak ada kendala berarti yang dirasakan warga dalam proses pembangunan proyek tersebut.
“Awalnya memang masyarakat belum paham seperti apa nantinya, tetapi setelah ada sosialisasi, kemudian konsultasi publik yang dilakukan kemarin, terakhir di Desa Tirtomartani, ini tidak ada masalah,” tuturnya.
“Artinya kemarin-kemarin yang masyarakat belum tahu nanti seperti apa, ini masyarakat sudah dipahamkan. Khususnya untuk Kalasan, masyarakat sudah siap dilalui jalan tol,” sambung Siti.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 di DIY 17 Juli 2020, Tambahan 4 Kasus Positif Baru
Menurutnya, sempat terjadi sedikit masalah, namun kini sudah bisa diselesaikan oleh tim pengadaan dari pihak provinsi.
Adapun wilayah yang akan terdampak pembangunan ini mencakup keempat desa yang ada di Kecamatan Kalasan, di antaranya Tamanmartani, Tirtomartani, Selomartani, dan Purwomartani.
“Semuanya dilalui dengan luasan antara empat ini berbeda-beda. Purwomartani yang paling banyak,” pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)