TRIBUNJOGJA.COM - Rasa sakit saat berhubungan intim bisa dialami siapa pun. Terutama jika kurangnya persiapan.
Persiapan dalam hal ini adalah pemasan atau foreplay.
Pemanasan menjadi sangat penting untuk membangkitkan gairah yang memicu pelumasan pada organ vital. Sehingga dengan demikian, bisa meminimalisir luka saat penetrasi.
Jika Anda termasuk memiliki organ vital yang kering, maka tidak ada salahnya untuk mencoba menggunakan pelumas buatan yang bisa Anda peroleh di apotek atau dengan resep dokter.
• Penjelasan Hubungan Intim yang Aman Saat Hamil Trisemester Pertama hingga Ketiga
Selain masalah pemanasan, berikut beberapa penyebab rasa sakit yang timbul saat berhubungan intim ;
Infeksi atau kelainan
Infeksi, termasuk infeksi menular seksual, tidak mengubah bentuk atau sesak organ kewanitaan Anda.
Namun, hal ini bisa membuat seks lebih menyakitkan.
• Ini Hubungan antara Golongan Darah dan Pengaruhnya pada Tingkat Keparahan Infeksi Corona
Cidera atau trauma
Cedera panggul atau alat kelamin Anda bisa membuat seks terasa menyakitkan.
Tunggu sampai Anda benar-benar sembuh sebelum melakukan aktivitas seksual.
Kelainan bawaan
Beberapa wanita terlahir dengan himne yang tebal atau tidak fleksibel.
Saat berhubungan intim, organ vital pria yang mendorong selaput dara mungkin terasa menyakitkan.
Bahkan setelah jaringan robek, mungkin terasa sakit saat penetrasi.
Vaginismus
Vaginismus menyebabkan kontraksi tak sadar dari otot-otot dasar panggul Anda.
Sebelum penetrasi, kondisi ini menyebabkan otot-otot dasar panggul mengencang sehingga organ vital pria tidak bisa masuk.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh kecemasan atau ketakutan.
Beberapa orang dengan kondisi ini juga mengalami kesulitan menggunakan tampon atau menjalani pemeriksaan panggul.
Ukuran organ vital kewanitaan
Hampir tidak ada organ kewanitaan yang terlalu ketat atau terlalu sempit untuk melakukan hubungan intim.
Namun, Anda harus melakukan pemanasan yang cukup untuk penetrasi.
Dalam keadaan normal, Miss V panjangnya tiga sampai empat inci. Ini mungkin dianggap sempit.
Akan tetapi ketika dalam kondisi terangsang, Miss V bisa tumbuh lebih panjang dan lebih lebar. Organ kewanitaan juga melepaskan pelumas alami.
Jika Anda mengalami rasa sakit atau kesulitan melakukan penetrasi, itu mungkin pertanda bahwa Anda tidak cukup terangsang, bukan karena Anda terlalu kencang tapi karena kurang pemanasan.
Selain itu, rasa sakit selama penetrasi mungkin merupakan tanda dari suatu kondisi seperti infeksi, cedera, atau kelainan bawaan.
Bagaimana organ kewanitaan berubah?
Organ kewanitaan berubah banyak sepanjang hidup seseorang. Ini dirancang untuk berhubungan seks dan melahirkan bayi. Kedua peristiwa itu mengubah bentuk dan kekencangan Miss V.
Yang penting adalah memahami perubahan ini dapat membantu Anda mengetahui kapan Anda mungkin memiliki masalah.
Perubahan saat berhubungan intim
Organ kewanitaan dirancang untuk mengembang dan memanjang selama meningkatnya gairah.
Ketika Anda terangsang, bagian atas organ kewanitaan akan memanjang dan mendorong serviks dan uterus Anda lebih dalam.
Dengan begitu, selama penetrasi tidak akan mengenai leher rahim yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Tapi dalam beberapa kasus, bisa menimbulkan rasa menyenangkan.
Organ kewanitaan juga melepaskan pelumas alami untuk meminimalisir rasa sakit ketika penetrasi.
Rasa sakit ini timbul karena penetrasi dilakukan sebelum organ vital terlumasi secara optimal.
Sehingga pemanasan yang memadai bisa membantu organ vital terlumasi dengan baik.
Jika Anda termasuk yang memiliki organ vital kering, Anda bisa meringankan rasa sakit dengan menggunakan pelumas buatan yang bisa diperoleh di apotek.
Tetapi proses alami ini tidak selalu berarti hubungan intim itu nyaman.
Satu studi menemukan 30 persen wanita mengalami rasa sakit selama hubungan intim.
Jika rasa sakit itu terjadi terus menerus, maka sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter. (*/HealthLine)