7 Langkah Pitulungan untuk Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di DIY

Editor: ribut raharjo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto

"Prinsipnya pemerintah dan pemda wajib menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat. Disiplin stay home harus dibarengi dengan kesiapan pemerintah menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat, tidak boleh ada 1 warga pun yang kelaparan. Masyarakat yang stay home dan work from home harus didukung dengan ketahanan pangan yang baik," kata Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan ini.

Soal dukungan kebijakan, melalui re-alokasi dana APBD DIY disebutkan cukup guna penanganan Covid-19, termasuk untuk membeli panen petani lalu bisa disalurkan dalam bentuk bantuan beras kepada kelompok masyarakat yang terdampak akibat pandemi ini.

Langkah keempat adalah dukungan anggaran yang memadai. Dukungan APBD DIY termasuk penyelarasan dengan APBD Kabupaten dan Kota dan Dana Desa/Dana Kelurahan. Sumber dana yang lain, bisa dihimpun dari hasil gotong royong khususnya dari swasta, baik dalam bentuk CSR maupun bantuan lainnya.

"Sejak awal kita sudah tegaskan soal pentingnya kesiapan anggaran yang didukung perencanaan yang baik. Prinsipnya program kegiatan pencegahan dan penanganan Covid-19 di DIY harus mendapatkan dukungan anggaran yang memadai. Informasi yang kita dapatkan, dari koreksi anggaran hingga minggu yang lalu, ada sekitar Rp342 M. Tentu ini belum cukup, harapan kita Pemda lekas susun perencanaan dan lakukan penyelarasan dgn APBN, APBD Kabupaten/Kota dan Dana Desa/Kelurahan sehingga kita akan tau berapa kekuatan fiskal kita serta kita akan mudah bagi tugas antara Pemda DIY dan Kab/Kota. Satu lagi, kita harapkan pemda gerak cepat melaksanakan program kegiatan yang telah dirancang selama ini termasuk untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat tadi. Masyarakat sudah menunggu aksi nyata Pemerintah dan Pemda. Dan perlu diingat, tata kelola harus baik," kata Eko Suwanto, alumni Magister Ekonomi Pembangunan UGM ini.

Guna menjaga perekonomian masyarakat, Pemda DIY harus membelanjakan APBD untuk penanganan Covid-19 ini dengan membeli produk produk yang bisa dibuat masyarakat DIY sendiri.

"Misalnya untuk penyediaan masker kain bagi warga atau APD untuk nakes, penjahit kita sendiri. Beli sembako, ya belinya ke petani DIY. Prinsipnya duit dari APBD harus muter di DIY agar nilai lebih secara ekonomi dapat dinikmati masyarakat DIY. Ini sekaligus untuk menjaga agar perekonomian rakyat membaik," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY.

Langkah percepatan penanganan Covid-19 lebih optimal dengan bekerja bersama, gotong royong, khususnya dari pihak swasta dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) maupun bentuk lainnya.

Gotong royong, bekerja bersama ini bagian dari langkah memberdayakan kemampuan masyarakat dan pemerintahan.

“Semangatnya, holobis kuntul baris, kata kiasan itu bisa menjadi muara kebersamaan yang seharusnya dibangun oleh Pemda DIY dengan swasta,” kata Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta.

Langkah kelima adalah penegakan hukum dalam mendorong tegaknya disiplin masyarakat dalam social distancing, physical distancing dan hidup sehat.
"Terima kasih TNI dan Polri yang dengan semangat luar biasa, bekerja keras melakukan pencegahan dan penanganan Covid19," kata Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan

Langkah keenam, disiplin masyarakat yang didukung ketegasan Pemerintah serta pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Komisi A DPRD DIY telah meminta kepada Pemda DIY tegas dalam menekankan pentingnya pembatasan sosial, agar tumbuh sikap disiplin dalam menjalankan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

Pemda DIY perlu mendorong penggunaan masker kepada siapa saja yang beraktifitas di luar ruang, sediakan masker bagi warga yang membutuhkan.

"Kita tegaskan, disiplin masyarakat inilah yang menjadi respons dari semua langkah-langkah yang akan ditempuh, sesuai saran pakar kesehatan bisa ada pilihan kebijakan moderate social distancing untuk kawasan yang belum masuk kategori red zone maupun maximum social distancing atau karantina wilayah di area redzone, ini butuh sumber data yang akurat dan cepat. Saat ini jalanan mulai ramai. Hal ini harus disikapi dengan cepat dan tegas untuk menghentikan penularan Covid19,” tegas Eko Suwanto,alumni Lemhanas ini.

Langkah ketujuh tentu semua langkah ini harus disertai doa, memohon kepada Allah.

"Mari kita dengan ikhlas dan sepenuh hati, memohon ampunan dan memohon kepada Allah, semoga senantiasa mendapatkan perlindunganNya. Semoga vaksin dan obat Covid19 lekas ditemukan. Semoga sodara kita tenaga medis, para medis, relawan kuat dan sehat selalu. Semoga Covid19 sirna dari alam semesta. Semoga seluruh manusia dan alam semesta selamat", kata Eko Suwanto. (hda/rls)

Berita Terkini