Jumlah Pasien Positif Corona Terus Meningkat, Ahli Sebut Indonesia Belum Sampai di Puncak Pandemi

Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

virus corona

TRIBUNJOGJA.COM - Kasus virus corona di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap harinya.

Namun para ahli menyebutkan wabah Covid-19 di Indonesia belum mencapai puncak pandemi.

Mereka juga mengatakan bahwa masyarakat juga harus bersiap pada gelombang kedua pandemi virus corona, jika sistem melemah.

Hal ini disampaikan oleh Perwakilan Solidaritas Berantas Covid-19, Prof. Akmal Taher.

"Saya kira memang gelombang kedua (pandemi) itu bisa terjadi, saat puncak sudah lewat, yang sakit itu sudah turun," kata Akmal dalam diskusi daring bertajuk Hari Kesehatan Dunia 2020: Aksi Nyata Masyarakat Sipil di Masa Pandemi, Kamis (9/4/2020) lalu.

UPDATE Kasus Corona di Asia 13 April 2020 : Iran Catat Angka Kematian Tertinggi, Indonesia Nomor 4

UPDATE Terkini Virus Corona di DIY 13 April 2020, Ini Rincian Penambahan Kasus Positif Covid-19

Potensi terjadinya gelombang kedua pandemi di Indonesia ini bisa terjadi, kata dia, jika sistem yang saat ini sudah dibuat oleh pemerintah dan dilakukan oleh masyarakat sipil melonggar.

Saat pandemi sudah mencapai puncaknya, sebaiknya pemerintah dan masyarakat tetap bekerjasama dan terus berkoordinasi untuk terus melakukan berbagai sistem strategis hingga transmisi Covid-19 ini benar-benar berakhir.

Jika tidak, maka bisa terjadi hal yang dialami China.

Di mana transmisi ternyata masih terjadi saat masyarakat sudah merasa aman saat wilayahnya sudah melewati puncak pandemi.

Lantas, jika ada satu wilayah yang ditemukan lagi kasus infeksi, akan di lockdown wilayah tersebut.

Akmal berkata, saat jumlah kasus terjadi penurunan setelah mencapai puncaknya nanti. Bukan berarti di masyarakat tidak ada sama sekali transmisi atau penularan terjadi tanpa diketahui.

"Kalau sistem tetap jalan itu bisa teratasi. Tapi kalau sistem kita longgar. Wah, itu masih mungkin terjadi (gelombang kedua pandemi virus corona di Indonesia)," ujar dia.

PSBB bukan lockdown

Dijelaskan Akmal bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah ditetapkan oleh pemerintah bukanlah karantina wilayah atau berbeda dengan sistem lockdown yang diterapkan oleh negara China.

"Menurut saya kita lihat PSBB ini, lihat implementasinya. Kalau bagus kita support. Kalau tidak bisa dievaluasi," ujar dia.

Halaman
12

Berita Terkini