Kota Yogyakarta

TPST Piyungan Tutup, DLH Kota Minta Masyarakat Kurangi Sampah

Penulis: Christi Mahatma Wardhani
Editor: Ari Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TPST Piyungan

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bakal terjadi penumpukan sampah di Kota Yogyakarta, pasalnya pengelola TPST Piyungan bakal ditutup selama tiga hari ke depan.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Suyana. Ia mengatakan penutupan sudah dilakukan sejak pagi ini. Namun truk sampah yang sudah sampai di TPST Piyungan diperbolehkan membuang.

"Tadi pagi sudah ditutup. Kita akan negosiasilah, jangan sampai tiga hari. Kalau bisa ya jangan ditutup. Tadi sudah ada satu rit yang buang. Berarti kan ini sampah kemarin sore tidak bisa dibuang,"katanya, Rabu (08/04/2020).

DPRD DIY Mendesak Percepatan Penanganan TPST Piyungan di Bantul

Ia menjelaskan, TPST Piyungan ditutup karena ada satu alat berat yang rusak.

Sehingga alat berat tidak bisa bekerja secara optimal.

Selain itu juga tidak ada tanah urug untuk menimbun sampah.

"Alat beratnya ada yang rusak satu, jadi tidak bisa mendorong sampahn. Lalu tidak ada tanah urug juga. Jadi kalau tanah urugnya nggak ada, alat berat kepater (sulit bergerak),"jelasnya.

Volume sampah di Kota Yogyakarta sempat mengalami penurunan pasca merebaknya COVID-19, dua minggu lalu.

Namun minggu ini volume sampah di Kota Yogyakarta sudah kembali normal.

Tender TPST Piyungan Dimulai Akhir 2020

Tidak hanya sampah saja yang sempat berkurang, kualitas udara di Kota Yogyakarta juga sempat baik.

Namun minggu ini kualitas udara di Kota Yogyakarta adalah sedang, dan terjadi peningkatan karbon monoksida.

Dengan demikian aktivitas masyarakat di Kota Yogyakarta sudah mulai berjalan normal.

Berkaitan dengan penutupan TPST Piyungan, Suyana meminta masyarakat untuk mengurangi sampah.

Agar tidak menimbulkan tumpukan di depo, ia meminta masyarakat menyimpan sampahnya di rumah dan mengolahnya.

"Gerobak-gerobak (sampah) juga jangan mengambil sampah. Sampahnya dikurangi dulu. Jangan sampai seperti tahun lalu. Maret tahun lalu dilakukan penutupan satu minggu, sampah menumpuk," tambahnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkini