Ia mengatakan bahwa mereka yang datang dari daerah terjangkit, harus dilakukan pengamatan dan karantina mandiri selama 14 hari.
"Dan apabila ada gejala sakit maka harus segera menghubungi fasilitas pelayanan kesehatan pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya.
Hasil Lab
Terpisah, terkait lamanya hasil lab yang keluar, terlebih untuk 2 PDP yang telah meninggal terdahulu,
Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta Irene memberikan penjelasannya.
"Kami mulai ditunjuk secara resmi oleh pusat pada 17 Maret 2020. Kalau yang masuk sebelum itu, mungkin dikirim ke Litbangkes," bebernya.
Lebih lanjut, Irene menjelaskan teknis pemeriksaan spesimen yang masuk di BBTKLPP Yogyakarta.
Setiap satu pasien mengumpulkan 4 spesimen, yakni masing-masing 2 osofaring dan 2 nasofaring yang diambil di hari berbeda.
"Pemeriksaan orofaring nasofaring hari pertama, lalu orofaring nasofaring hari kedua. Darah kita nggak periksa, kita kirim ke Litbang. Litbang yang periksa. Kita nggak bisa periksa satu, minimal dua. Satu orang nggak satu, untuk memutuskan, minimal dua sampel berbeda hari pertama dan kedua. Misal tanggal 22 dari sampel hari pertama, kita tunggu sampel kedua tanggal 23," bebernya.
Irene mengungkapkan, bila tidak ada antrean, maka hasil akan keluar dalam waktu 24 jam.
"Kami harap antrean selesai segera. Kita kerja lembur, kerja sampai dini hari. Sehari sampel yang masuk banyak, bukan sedikit," ungkapnya.
Bilik Sterilisasi
Pemda DIY sedang merancang bilik sterilisasi yang nantinya akan ditempatkan di berbagai titik di lingkungan kerja Pemda DIY.
Kepala Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Disdikpora DIY Triana Purnamawati menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan tugas untuk membuat bilik sterilisasi tersebut.
"Bilik sterilisasi ini mempunyai fungsi istilahnya yang masuk memjadi steril karena ada semprotan cairan desinfektan. Kami telah meminta pendapat pimpinan kami mulai Sekda, PLT Kepala Disdikpora, Dinkes untuk melihat fungsi dan dilihat dari sisi efektifitasnya. Jadi rencana ada beberapa OPD memiliki ini agar ketika masuk kantor dalam kondisi aman. Rencana diperuntukan OPD di DIY," bebernya, Jumat (27/3/2020).