Hal tersebut memicu tingginya kadar kolesterol dalam darah.
Bahkan anak-anak memiliki risiko kolesterol tinggi, terutama mereka yang tumbuh dalam pola makan yang tidak sehat dan berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kolesterol tinggi.
National Cholesterol Education Programme menganjurkan semua orang yang berusia di atas 20 untuk mengecek kadar kolesterol secara rutin.
3. Mitos: “Saya wanita jadi saya tidak perlu khawatir. Kolesterol hanya masalah kaum pria.”
Fakta: Sebelum menopause, wanita terlindungi dari LDL atau kolesterol jahat karena hormon estrogen pada wanita cenderung meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik.
Tetapi ketika memasuki masa menopause, kadar estrogen dalam tubuh mulai menurun dengan drastis dan menyebabkan kadar LDL meningkat sementara HDL menurun.
Namun, gaya hidup dengan asupan lemak tinggi, kurang berolahraga, dan merokok juga membuat wanita berusia muda berisiko terkena kolesterol.
Baca: 5 Gejala Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai
4. Mitos: “Saya tidak merasa sakit, jadi saya baik-baik saja.”
Fakta: Kolesterol tinggi dikenal juga dengan silent killer karena tidak memiliki gejala tertentu dan hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan ke dokter.
Oleh karena itu, banyak orang tidak menyadari jika dirinya sudah terkena kolesterol tinggi sampai ia mengalami serangan jantung atau stroke.
Baca: Apa Saja Makanan yang Baik untuk Hadapi Kolesterol?
5. Mitos: Kolesterol tinggi adalah penyakit orang kaya.
Fakta: Kolesterol tinggi menyerang siapa saja, tidak peduli status ekonominya.
Pada dasarnya semua orang memiliki kolesterol dalam tubuhnya.
Orang miskin pun dapat terkena kolesterol tinggi jika asupan makannya tidak sehat, seperti mengonsumsi banyak gorengan dimana minyak yang digunakan mengandung lemak jenuh tinggi. (*)
==
Artikel ini telah tayang di Grid Health dengan judul Fakta Mengejutkan Tentang Kolesterol, Banyak yang Terkejut Setelah Baca Ini.(*)