TRIIBUNJOGJA.COM - Tempat wisata mana yang sering Anda kunjungi saat libur akhir pekan? Bisa jadi Anda menyukai satu tempat tapi ingin mencoba mengeksplorasi daerah wisata lain.
Kali ini, Tribunjogja.com merangkum sederet tempat wisata jogja andalan pelancong.
Apa saja? Berikut kami rangkumkan deretan wisata Yogyakarta yang menjadi andalan wisatawan.
1. Wisata Jeep Merapi
Di sini, Anda bisa mencoba perjalanan di sekitar lereng Gunung Merapi dengan menggunakan mobil Jeep yang telah tersedia. Mendengarnya saja sudah seru bukan?
Pasalnya, rute dari wisata ini tak melulu melewati jalan mulus. Justru, sebagian besar jalan yang dilewati Jeep adalah jalan berbatu penuh rintangan.
Kondisi ini membuat siapapun yang menumpang mobil itu akan merasa ikut melompat seiring melajunya Jeep.
Tak heran, setiap hari libur atau akhir pekan, wisata ini banyak digandrungi pelancong, baik dari sebuah perusahaan maupun keluarga.
Mereka ingin merasakan sensasi deg-degan saat menaiki Jeep dan melaju diatas jalan penuh batu.
Terkait cuaca, wisata ini memang sangat tergantung oleh cuaca. Bagi Anda yang ingin mencoba Jeep di saat musim hujan, sebaiknya Anda perhatikan lagi terlebih dahulu sebelum turun menjelajah.
Jika pada malam sebelumnya terlihat mendung, sebaiknya Anda batalkan saja wisata itu karena tentu esok harinya akan turun hujan.
Namun, jika di hari sebelumnya telah hujan deras, maka di pagi hari setelahnya, cuaca akan relatif lebih baik dan bisa digunakan untuk berwisata.
Tentu, Anda tidak mau jika wisata Anda terganggu akibat cuaca bukan? Sementara, Anda juga perlu membawa masker sebagai alat untuk menangkis debu yang berterbangan ketika Jeep melintas.
Rute yang ditempuh bermula dari Parkiran Tlogo Putri, Kalikuning, hingga bunker Kaliadem dan kembali lagi ke Kaliurang.
Namun, jika Anda mengambil rute lebih panjang, bukan tidak mungkin Anda akan menyusuri petilasan Mbah Maridjan yang cukup tersohor itu.
Berapa harga menyewa Jeep di Merapi? Ini tergantung dari seberapa jauh Anda ingin menyusuri.
Ada tiga paket yang bisa Anda pilih, mulai dari Short Trip, Medium Trip hingga Long Trip dengan merogoh kocek sebesar Rp 400 Ribu hingga Rp 550 Ribu.
Tak hanya itu, Anda juga bisa menikmati trip untuk melihat sunrise seharga Rp 450 Ribu dengan durasi 2,5 jam dimulai pukul 04.30 pagi.
2. Bunker Kaliadem
Banker atau tempat berlindung di bawah tanah, dulunya sempat difungsikan masyarakat sekitar untuk melindungi diri dari awan panas.
Bunker Merapi tersebut sempat tertutup oleh timbunan material Gunung Merapi setebal empat meter selama tiga tahun.
Ketika perjalanan menuju Bunker Merapi, pengunjung akan disajikan kisah-kisah pilu yang berkaitan dengan Bunker Kaliadem oleh sang pemandu wisata.
Di Bunker Kaliadem tersebut terdapat pintu utama yang terbuat dari baja kurang lebih setebal 15cm.
Pengunjung dapat mengabadikan momen di dpot foto yang telah disediakan, serta menikmati panorama Gunung Merapi secara dekat.
3. Museum Sisa Hartaku
Museum ini merupakan tempat peninggalan barang-barang warga yang tersisa pada saat meletusnya Gunung Merapi di tahun 2010 silam. Oleh karena itu, museum ini diberi nama museum Sisa Hartaku.
Disini pengunjung dapat melihat jam dinding yang terhenti di detik saat meletusnya gunung merapi.
Tak hanya itu disini masih ada barang-barang peninggalan warga seperti ember, gelas dan berbagai peralatan rumah tangga lainnya.
Pada bagian depan, pengunjung dapat menemui kerangka hewan yang habis dilahap awan panas, serta kerangka motor-motor yang usang.
Jika pengunjung melihat sekeliing, nantinya akan menemukan tulisan-tulisan yang mengingatkan tentang keganasan merapi dan kepedihan hati sang pemilik yang habis dalam hitungan detik.
Menuju museum SIsa Hartaku ini tak mudah. Pengunjung terlebh dahulu menyewa jeep yang sudah tersedia, karena jalurnya cukup ekstrim.
4. Tugu Pal Putih
Tugu Pal Putih atau Tugu Golong Giling ini tak asing di telinga. Sejarah tugu yang dibangun pada tahun 1755 oeh Sri Sultan Hamengku Buwono I ini menjadi simbolis dan menandakan garis batas antara gunung merapi, Keraton Yogyakarta dan Pantai Selatan.
Ikon Yogyakarta ini konon katanya jika pengunjung dapat mengabadikan momen di Tugu tersebut maka mereka yang berfoto dapat kembali lagi ke Yogya.
Lokasi yang tak jauh dari wisata kuliner ini dipenuhi pengunjung ketika menjeang malam.
Biasanya pengunjung mengabadikan momen di tengah Tugu sembari menunggu jalanan terlihat sepi. Agar mendapatkan latar belakang Tugu yang berlatar belakang lampu dan bangunan bersejarah.
Kawasan Tugu akan mulai diramaikan pengunjung ketika menjelang pukul 19.00 hingga larut malam.
Tentu kawasan ini sealu menjadi tempat pesta kembang api di setiap malam pergantian tahun.
Tak hanya lokasinya yang strategis melainkan pesona Tugu dan langit Jogja memberikan kesan yang pas di hati.
5. Sepanjang Jalan Malioboro
Jantung Yogyakarta yang tak bisa terlewatkan ketika berkunjung ke Yogyakarta. Malioboro yang kini menjadi semi pedestrian yang memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk berbelanja maupun mengabadikan momen di sisi jalan.
Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Yogyakarta tanpa pergi ke Malioboro.
Di sini Anda juga dapat menikmati berbagai macam kuliner yang hanya dapat dijumpai di malam hari.
• Rekomendasi Wisata Jogja Dekat Merapi, Murah Meriah Lengkap Dengan Harga Tiket
Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati hiburan musisi jalanan yang memberikan kehangatan di hati dan memberikan suasana khas Jogja.
Biasanya Malioboro, Titik Nol dan Tugu menjadi tempat pilihan untuk menikmati malam tahun baru bersama keluarga dan sahabat terdekat.
Banyak orang berbondong-bondong ke kawasan ini guna menikmati pesta kembang api yang digelar di Alun-alun Utara Kraton.
6. Titik Nol Kilometer
Kawasan Nol Kilometer, merupakan kawasan yang dikelilingi bangunan Belanda seperti Bank Indonesia, Bank BNI dan Monumen Serangan Umum 1 Maret.
Saat malam hari bangunan-bangunan sinari lampu-lampu yang sayup. Sehingga memunculkan kesan romantisnya sudut kota Yogyakarta.
Kawasan ini juga pas untuk menghabiskan malam pergantian tahun.
Di sini merupakan tempat pesta merayakan pergantian tahun. Sebab tempat ini juga merupakan ikon Jogja yang populer berdekatan dengan Alun-alun Utara, Kraton Jogja dan Malioboro.
7. Taman Sari
Taman Sari merupakan situs bekas taman atau kebun istan Keraton Ngayoyakarta Hadiningrat.
Kebun yang dibangun pada kepemimpinan Sultan Hamengku Buwono I (1758-1765) ini memiliki sebutan ‘The Fragrant Garden’.
Akses ke tempat ini sangat mudah karena dekat dengan Keraton dan cukup menempuh waktu kurang lebih 15 menit dari alun-alun utara.
Tak perlu merogoh kocek banyak, Taman sari tergolong tempat wisata yang dapat dijangkau.
Luas Taman Sari tersebut lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan. Antara lain, gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air sera danau buatan hingga lorong bawah tanah.
• Deretan Wisata Jogja Paling Hits dan Terbaru 2020, Bergaya Eropa Hingga Kembali ke Abad 16
Di depan pintu Taman Sari nantinya pengunjung akan dijumpai dengan para pemandu wisata.
Jika ingin menggunakan pemandu wisata, Anda tak perlu khawatir biasanya para pemandu tak mematok biaya. Akan tetapi, menurut kebiasaan wisatawan memberikan jasa sekitar Rp 25000.
Lokasi ini terletak di Wisata Taman Sari Jalan Tamanan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk biaya masuk Anda akan dipatok harga Rp6000-Rp 12000. Jika Anda membawa kamera akan dikenakan biaya tambahan Rp2000.
8. Situs Warungboto
Setelah menjadi lokasi foto prewedding Kahiyang Ayu bersama Bobby Nasution, Situs Warungboto ini semakin eksis dikalangan pemburu foto hingga wisatawan.
Situs ini dulunya hanya reruntuhan dan puing bangunan yang terbengkalai.
Dahulu Situs Warungboto berfungsi sebagai rumah peristirahatan keluarga kerajaan yang diberi nama Pesanggrahan Rejawinangun.
Lokasinya berada di Jalan Veteran No.77, Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )