Kisah Guru Rahmad Setia Tekuni Profesi Guru di SLB Negeri Batang, Berjalan Pakai Skateboard

Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang guru penyandang guru tunadaksa, Mohamad Hikmat sedang mengajar anak dengan tunagrahita C1 di SLB Negeri Batang, Senin (25/11/2019)

"Saya mulai mengajar sejak tahun 2012 waktu itu saya mengajar kesenian di SLB sampai sekarang saya sangat menikmati menjadi guru," tuturnya.

Menurutnya menjadi guru SLB memiliki tantangan yang tidak hanya pada murid tetapi juga harus memberikan pengertian dan pemahaman ke orang tua.

"Beda dengan guru lainnya, tantangan seorang guru SLB juga harus bisa memberikan arahan dan kerjasama dan komunikasi dengan orang tua agar apa yang diajarkan juga bisa berjalan di rumah," ujar lelaki yang gemar bermain musik itu.

Hikmat yang berstatus CPNS sejak 2018 itu pun ingin menularkan semangat dan motivasi kepada kaum disabilitas lainnya bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk bisa meraih masa depan dan cita-cita.

"Saya memiliki keterbatasan dari lahir, karna ada hambatan saat pengembangan janin tapi saya anggap ini adalah skenario dari Allah.

Bertambah usia banyak hikmahnya, alhamdulillah diterima menjadi CPNS formasi disabilitas, pesan saya kepada kaum disabilitas jangan menjadikan keterbatas untuk tidak mampu tapi jadikan sebagai peluang," imbuhnya.

Dan di hari guru ini, dia juga berpesan kepada semua guru untuk menjadi sosok sahabat untuk siswa.

"Saya harap guru bisa jadi sosok sahabat utk siswa, tidak terlalu ororiter tapi tegas agar kehadirannya dirindukan dan diharapkan siswa itu yg saya selalu coba kalau Ilmu itu fluktuatif, dan guru harus cerdas, kreatif dan mengajar pakai hati yang ikhlas," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Berbekal Skateboard, Hikmat Guru Difable Ini Semangat Mengajar Siswa SLB Negeri Batang, .

Berita Terkini