"Lini depan yang akan kami benahi karena kami kurang greget di lini depan," kata Budiarjo.
"Maka itu evaluasi akan kami lakukan untuk persiapan menghadapi Persiraja di babak semifinal."
"Tentunya kami optimis bisa lolos ke final dan merebut satu tiket Liga 1," tuturnya menegaskan.
Menghadapi Persiraja yang notabene juara grup A babak delapan besar, Budiarjo tak menampik bahwa sang lawan punya kekuatan lebih daripada Persik.
Hal itu dibuktikan dengan performa Persiraja yang mampu mengakhiri dua fase grup sebagai pemuncak klasemen.
"Kami tidak pilih lawan sebenarnya, tetapi khusus Persiraja kami akan sangat waspada," ucap Budiarjo.
"Mereka tim kuat dan lolos sebagai juara grup," ujarnya.
Sementara Persiraja besutan Hendri Susilo lolos dengan status juara grup A seusai mengantongi 5 poin hasil dari sekali menang dua kali bermain imbang.
Di kubu lawan, Pelatih Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo, mengakui masih asing dengan kekuatan Persik Kediri jelang pertemuan di semifinal Liga 2 2019.
"Kami sejak di penyisihan beda grup (dengan Persik) jadi agak kesulitan juga," kata Hendri Susilo seperti dikutip dari laman resmi Liga Indonesia.
Meski belum pernah bertanding, Hendri siap berupaya keras untuk menggali informasi tentang kekuatan Persik.
"Jadi, selama ini saya lihat mereka bermain dari televisi," ucap pelatih PS Sumbawa Barat tersebut.
Hendri menilai Persik merupakan tim kuat yang mengandalkan kombinasi pemain muda dan senior.
Persiraja harus ekstra waspada dengan semua potensi yang dimiliki Persik.
"Persik awal-awal kompetisi tidak diunggulkan sama sekali tapi melejit sampai semifinal. Artinya tim Kediri ini tim luar biasa bagus ya. Jadi kita harus lebih hati-hati," tutur Hendri mengakhiri.